Makassar (ANTARA) - PT PLN (Persero) telah menyalurkan tambahan daya listrik sebesar 80 Mega Volt Ampere (MVA) untuk PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia (HNI) di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Penambahan daya tersebut dilakukan guna memenuhi kebutuhan listrik yang andal untuk mendukung operasional fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) milik perusahaan tersebut.
“PLN sangat siap untuk melayani kebutuhan listrik bagi investor di tiga provinsi, khususnya bagi industri smelter,” ujar Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara, Syamsul Huda di Makassar, Sabtu.
Tak hanya di Sulsel, PLN siap memenuhi kebutuhan listrik yang andal bagi seluruh industri smelter di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat. Apalagi, hingga Juni 2021 kapasitas listrik terpasang di Pulau Sulawesi sebesar 5,6 GW.
Huda menjelaskan kesiapan PLN dalam suplai listrik ke smelter juga didukung dengan infrastruktur kelistrikan yang andal.
Khusus di Bantaeng, PLN telah membangun Gardu Induk 150 kV Bantaeng Smelter pada Maret 2020. GI dengan nilai investasi Rp 20,1 miliar tersebut merupakan pembangunan melanjutkan dari gardu induk yang telah ada sebelumnya.
"Dalam Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan (PIK) khususnya Gardu Induk (GI) 150 kV Bantaeng Smelter, PLN senantiasa mendukung peningkatan produksi dalam Negeri. GI 150 kV Bantaeng Smelter berhasil merealisasikan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 62,88 persen," ujar Huda.
Kesiapan PLN juga telah didukung oleh sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) dengan total daya mampu mencapai 2.365 MW, sistem ini memiliki beban puncak sebesar 1.763 MW, sehingga memiliki reserve margin atau cadangan daya sebesar 602 MW.
Direktur PT Huady Nickel Alloy Indonesia Jos Stefan Hidecky mengucapkan terima kasih atas layanan serta pasokan listrik yang diberikan PLN. Jos berharap PLN akan terus mengakomodir kebutuhan listrik bagi para investor di Sulawesi Selatan.
"Terima kasih kepada PLN atas kebutuhan tambahan listrik sebesar 80 MVA. Semua ini bisa tercapai berkat dukungan dan supplai listrik dari PLN," tutur Jos.
PT HNI merupakan perusahaan yang berfokus pada industri pengolahan dan pemurnian mineral nikel. Sebelumnya, PT HNI telah dipasok daya eksisting sebesar 40 MVA di tahun 2018.
Namun, seiring dengan pertumbuhan usahanya, PLN telah memenuhi kebutuhan listrik di PT HNI dengan total 120 MVA hingga kini dan akan kembali menyalurkan 90 MVA pada bulan Oktober 2021.
Berita Terkait
Unhas dan Bank BJB jalin kemitraan strategis dukung program MBKM
Rabu, 17 April 2024 17:57 Wib
ASDP : Kuota pelayaran Batulicin Kalsel tujuan Garongkong Sulsel masih tersedia
Sabtu, 6 April 2024 20:44 Wib
Pelindo: Arus mudik terpadat di 5 pelabuhan kawasan timur Indonesia
Sabtu, 6 April 2024 1:36 Wib
PT Pelni Makassar siapkan 15 unit armada hadapi "peak season" mudik Lebaran 2024
Selasa, 2 April 2024 15:09 Wib
Seorang tewas akibat kebakaran PT Pokhpand di Makassar
Selasa, 2 April 2024 2:15 Wib
Pabrik pakan ternak PT Pokphand di Makassar terbakar
Senin, 1 April 2024 19:48 Wib
Menteri ESDM: Izin tambang PT Vale diperpanjang 20 tahun
Jumat, 22 Maret 2024 15:10 Wib
LAM PT-Kes lakukan visitasi akreditasi Prodi Magister AKK FKM Unhas
Rabu, 20 Maret 2024 20:13 Wib