Baznas Makassar jajaki penerapan infaq warkop
Makassar (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Makassar, Sulawesi Selatan, kini tengah menjajaki penerapan infaq di warung kopi dengan menyisihkan infaq Rp500 per gelas kopi dari pengunjung.
Hal itu diungkapkan Ketua Baznas Kota Makassar HM Ashar T di Makassar, Senin.
Dia mengatakan infaq Rp500 itu nantinya tidak masuk ke kas Baznas, melainkan akan disalurkan kepada kaum dhuafa di sekitar warung kopi (warkop) dalam bentuk bantuan sembako ataupun modal usaha untuk pemberdayaan.
Selain itu, lanjut dia, juga dapat digunakan untuk pembangunan fisik, seperti pembangunan mushallah warkop dan fasilitas peribadahan lainnya.
"Pertimbangan untuk menerapkan infaq di warkop ini, karena tingginya jumlah pengunjung ke warkop, sehingga diminta perngunjung warkop dapat berinfaq di jalan Allah," kata Ashar.
Lebih jauh dijelaskan, pemanfaatan infaq dari setiap segelas kopi di warkop itu, juga dapat digunakan untuk mendukung sektor pendidikan dengan memberikan biaya transportasi pendidikan siswa yang kurang mampu.
Pasalnya beasiswa yang ada hanya untuk biaya pendidikan di sekolah saja, sementara siswa juga membutuhkan dana transportasi untuk pulang-pergi ke sekolah dalam kondisi sekolah normal.
Termasuk menyasar mahasiswa kurang mampu dengan membayarkan uang sekolah (SPP) bagi mahasiswa yang menunggak SPP. Semua itu dilakukan untuk mendorong kalangan kaum dhuafa atau yang kurang mampu untuk mengecap pendidikan sama dengan yang lainnya.
Hal itu diungkapkan Ketua Baznas Kota Makassar HM Ashar T di Makassar, Senin.
Dia mengatakan infaq Rp500 itu nantinya tidak masuk ke kas Baznas, melainkan akan disalurkan kepada kaum dhuafa di sekitar warung kopi (warkop) dalam bentuk bantuan sembako ataupun modal usaha untuk pemberdayaan.
Selain itu, lanjut dia, juga dapat digunakan untuk pembangunan fisik, seperti pembangunan mushallah warkop dan fasilitas peribadahan lainnya.
"Pertimbangan untuk menerapkan infaq di warkop ini, karena tingginya jumlah pengunjung ke warkop, sehingga diminta perngunjung warkop dapat berinfaq di jalan Allah," kata Ashar.
Lebih jauh dijelaskan, pemanfaatan infaq dari setiap segelas kopi di warkop itu, juga dapat digunakan untuk mendukung sektor pendidikan dengan memberikan biaya transportasi pendidikan siswa yang kurang mampu.
Pasalnya beasiswa yang ada hanya untuk biaya pendidikan di sekolah saja, sementara siswa juga membutuhkan dana transportasi untuk pulang-pergi ke sekolah dalam kondisi sekolah normal.
Termasuk menyasar mahasiswa kurang mampu dengan membayarkan uang sekolah (SPP) bagi mahasiswa yang menunggak SPP. Semua itu dilakukan untuk mendorong kalangan kaum dhuafa atau yang kurang mampu untuk mengecap pendidikan sama dengan yang lainnya.