Piala Afrika 2021 - Kamerun tempati posisi ketiga usai berbalik kalahkan Burkino Faso
Jakarta (ANTARA) - Kapten Vincent Aboubakar mencetak dua gol pada masa-masa akhir pertandingan ketika Kamerun membuat pembalikan luar biasa setelah tertinggal tiga gol dari Burkina Faso dalam perebutan tempat ketiga Piala Afrika 2021.
Kamerun kemudian menyamakan kedudukan menjadi 3-3 dan akhirnya memenangkan tempat ketiga melalui adu penalti dalam Piala Afrika pada Sabtu.
Tuan rumah turnamen ini bangkit dalam 20 menit terakhir laga yang sangat mendebarkan di Stadion Ahmadou Ahidjo untuk memaksakan hasil imbang.
Setelah itu Kamerun memaksakan adu penalti yang akhirnya mereka menangkan dengan kedudukan adu penalti 5-3.
Aboubakar dimasukkan saat turun minum saat Kamerun memainkan sebagian besar pemain yang belum pernah turun selama putaran final Piala Afrika edisi ini.
Keputusan memainkan tim baru ini dimanfaatkan betul oleh Burkina Faso yang unggul dua gol pada kedudukan 0-2 saat turun minum.
Gol pada menit ke-28 dari bek Steeve Yago dan gol bunuh diri kiper Kamerun Andre Onana menjelang turun minum membuat Burkina secara mengejutkan mengungguli tuan rumah Kamerun.
Djibril Ouattara kemudian membuat gol ketiga Burkina Faso pada awal babak kedua yang kembali membuat penonton tuan rumah terhenyak tak percaya.
Namun Kamerun tidak menyerah dengan justru membalaskan satu gol pada menit ke-71 melalui Stephane Bahoken dalam jarak dekat menyusul sepak pojok.
Aboubakar kemudian memanfaatkan dua kesalahan fatal yang dilakukan penjaga gawang Burkina Faso untuk berturut-turut menciptakan dua gol pada menit ke-86 dan ke-87.
Dua gol terakhinya dalam Piala Afrika 2021 ini membuat Aboubakar untuk sementara menjadi pencetak gol terbanyak dengan delapan gol yang agak mustahil dilampaui oleh Sadio Mane dan Mohamed Salah ketika dua pemain Liverpool ini bertemu dalam final Senegal melawan Mesir, Senin dini hari esok.
Comeback yang menakjubkan ini tuntas ketika Kamerun berhasil mengonversi semua tendangan mereka dalam adu penalti, sementara Onana menepis satu tendangan penalti dari Blati Toure untuk memastikan tuan rumah mendapatkan predikat hiburan sebagai tim peringkat ketiga turnamen ini.
Ironisnya mereka tersingkir dari semifinal setelah kalah dalam adu penalti melawan Mesir yang akhirnya ke final turnamen kontinental Afrika ini, demikian laporan Reuters.
Kamerun kemudian menyamakan kedudukan menjadi 3-3 dan akhirnya memenangkan tempat ketiga melalui adu penalti dalam Piala Afrika pada Sabtu.
Tuan rumah turnamen ini bangkit dalam 20 menit terakhir laga yang sangat mendebarkan di Stadion Ahmadou Ahidjo untuk memaksakan hasil imbang.
Setelah itu Kamerun memaksakan adu penalti yang akhirnya mereka menangkan dengan kedudukan adu penalti 5-3.
Aboubakar dimasukkan saat turun minum saat Kamerun memainkan sebagian besar pemain yang belum pernah turun selama putaran final Piala Afrika edisi ini.
Keputusan memainkan tim baru ini dimanfaatkan betul oleh Burkina Faso yang unggul dua gol pada kedudukan 0-2 saat turun minum.
Gol pada menit ke-28 dari bek Steeve Yago dan gol bunuh diri kiper Kamerun Andre Onana menjelang turun minum membuat Burkina secara mengejutkan mengungguli tuan rumah Kamerun.
Djibril Ouattara kemudian membuat gol ketiga Burkina Faso pada awal babak kedua yang kembali membuat penonton tuan rumah terhenyak tak percaya.
Namun Kamerun tidak menyerah dengan justru membalaskan satu gol pada menit ke-71 melalui Stephane Bahoken dalam jarak dekat menyusul sepak pojok.
Aboubakar kemudian memanfaatkan dua kesalahan fatal yang dilakukan penjaga gawang Burkina Faso untuk berturut-turut menciptakan dua gol pada menit ke-86 dan ke-87.
Dua gol terakhinya dalam Piala Afrika 2021 ini membuat Aboubakar untuk sementara menjadi pencetak gol terbanyak dengan delapan gol yang agak mustahil dilampaui oleh Sadio Mane dan Mohamed Salah ketika dua pemain Liverpool ini bertemu dalam final Senegal melawan Mesir, Senin dini hari esok.
Comeback yang menakjubkan ini tuntas ketika Kamerun berhasil mengonversi semua tendangan mereka dalam adu penalti, sementara Onana menepis satu tendangan penalti dari Blati Toure untuk memastikan tuan rumah mendapatkan predikat hiburan sebagai tim peringkat ketiga turnamen ini.
Ironisnya mereka tersingkir dari semifinal setelah kalah dalam adu penalti melawan Mesir yang akhirnya ke final turnamen kontinental Afrika ini, demikian laporan Reuters.