Kupang (ANTARA News) - Menteri Ekonomi dan Pembangunan Timor Leste, Joao Mendez Goncalves dijadwalkan menghadiri Hari Ulang Tahun ke-65 Koperasi Indonesia tingkat Nusa Tenggara Timur yang dipusatkan di Kefamenanu ibu Kota Kabupaten Timor Tengah Utara 27 Juli 2012.
"Selain Menteri Ekonomi Timor Leste, Joao Mendez Goncalves, Menteri Koperasi dan UKM Indonesia Sjarifuddin Hasan dijadwalkan hadir dalam acara tersebut," Kepala Bidang Bina Kelembagaan dan Pengembangan SDM Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengh NTT, Fritz Oktovianus Laoebela, di Kupang, Jumat.
Ia mengatakan kehadiran Menteri Ekonomi dan Pembangunan Timor Leste, Joao Mendez Goncalves itu merupakan bagian dari tindaklanjut kunjungan ke Jakarta pada Mei 2012.
"Ketika bertemu Menko Perekonomian Hatta Rajasa, pemerintah Timor Leste menawarkan kerjasama pengembangan kawasan perbatasan untuk pembangunan infrastruktur, energi, minyak dan gas, transportasi laut dan darat, pertanian dan perikanan," katanya.
Bahkan Pemerintah Timor Leste mengusulkan dibentuknya "Development of Regional Integrated Economic Approach" di daerah perbatasan antara Timor Leste dan provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dalam kunjungan tersebut Menteri Ekonomi dan Pembangunan Timor Leste, Joao Mendez Goncalves didampingi Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia, Manuel Serano beserta rombongan pengusaha UKM itu, pemerintah Timor Leste mengusulkan dibentuknya Gugus Tugas di tingkat teknis yang bertugas untuk melakukan studi pengembangan konsep pembentukan dan implementasi dari rencana tersebut.
Selain itu, pada April 2011 dalam kunjungan ke Jawa Barat, para petani di Timor Leste berencana mendirikan koperasi pertanian yang pertama di negara itu.
Augusto Pires, Direktur LSM Cailalo Timor Leste pada saat itu mengatakan selama ini di negaranya belum ada koperasi yang mewadahi para petani sehingga taraf perekonomian rata-rata petani masih rendah.
"Potensi pertanian di negara kami sangat besar, namun belum bisa dieksplorasi oleh petani sehingga kami membutuhkan adanya koperasi, layaknya di Indonesia," katanya.
Dia meyakini koperasi akan mampu meningkatkan taraf perekonomian petani, termasuk memperluas pasar komoditas pertanian yang selama ini hanya dipasarkan di lokal saja. Dia menyebutkan, komoditas utama Timor Leste adalah padi, umbi-umbian, dan sayuran.
"Mereka belum bisa menggarap lahannya secara maksimal, padahal mereka ini berstatus sebagai pemilik lahan, bukan petani penggarap," katanya.
Augusto menjelaskan, secara keseluruhan Timor Leste memiliki potensi dalam perikanan dan pertanian. Namun potensi tersebut tidak terkelola secara optimal.
Bahkan, kehadiran koperasi pun masih sangat terbatas. Di negaranya itu saat ini baru ada sekitar 4¿5 koperasi. Padahal koperasi akan mendorong petani mengubah hidup mereka, karena ke depan perekonomian negara kami akan digerakkan oleh sektor pertanian, dan satu-satunya cara melalui koperasi. (T.pso-084/S006)
Berita Terkait
Disperindagkop Sulbar verifikasi kelompok usaha penerima bantuan bidang Koperasi dan UKM
Selasa, 27 Februari 2024 17:50 Wib
Pemprov Sulbar menggelar bimbingan teknis pengawasan koperasi
Sabtu, 17 Februari 2024 15:13 Wib
Kementerian BUMN membantah anggapan Erick Thohir pelintir ide BUMN jadi koperasi
Senin, 5 Februari 2024 15:53 Wib
Pengamat: Wacana pengubahan BUMN jadi koperasi berpotensi langgar UUD 1945
Senin, 5 Februari 2024 15:42 Wib
Dinas Koperasi dan DWP Makassar menggelar pelatihan merajut
Selasa, 12 Desember 2023 18:50 Wib
Diskop UMKM Makassar siapkan sertifikasi halal gratis bagi 20 UMKM di 2024
Kamis, 7 Desember 2023 5:50 Wib
Pemprov Sulbar tingkatkan kapasitas olah keuangan modern pengurus koperasi
Rabu, 6 Desember 2023 11:31 Wib
Prabowo: Banyak elite menjelekkan, tetapi yang penting rakyat desa cinta
Minggu, 5 November 2023 1:57 Wib