Makassar (ANTARA Sulsel) - Program Destination Management Organization (DMO) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Toraja telah memasuki tahapan pengembangan bisnis.
Direktur Perancangan Destinasi dan Investasi Pariwisata, Drs Lokot Ahmad Enda, MM di Makassar, Selasa, menjelaskan, tahapan pengembangan bisnis mencakup peningkatan kapasitas usaha dan industri, pengembangan bisnis dan jaringan, kewirausahaan serta pengembangan ekonomi kreatif dan penguatan "backward and linkage".
Namun, tidak menutup kemungkinan, dalam tahapan ini pihaknya tetap mengisi program terkait di tahapan sebelumnya yang masih memerlukan penyempurnaan dan penguatan.
Sinergitas dan dukungan program lintas sektor di Provinsi Sulawesi Selatan sangat perlu dilakukan, mengingat kompleksitas karakter kepariwisataan agar program dan kegiatan pengembangan kepariwisataan Toraja dapat terkoordinir dengan program-program lintas sektor tingkat provinsi.
Dengan "stakeholder meeting" tingkat provinsi dalam rangka peluncuran DMO Toraja 2013, diharapkan dapat menyinergikan program-program terkait pengembangan kepariwisataan Toraja yang dilakukan untuk mencapai tujuan pengembangan yang disepakati bersama.
DMO adalah tata kelola destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan, koordinasi, implementasi dan pengendalian organisasi pariwisata di Indonesia yang ditetapkan pada 2010 hingga 2014 untuk meningkatkan pengelolaan destinasi secara lebih berkualitas guna meningkatkan daya saing destinasi pariwisata.
Selain Toraja terdapat 14 DMO lainnya yaitu cluster Sabang, Toba, Kota Tua, Pangandaran, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Batur, Rinjani, Flores, Tanjung Puting, Derawan, Toraja, Bunaken, Wakatobi dan Raja Ampat.
Program ini merupakan program nonfisik yang ditujukan untuk memperkuat kapasitas pemangku kepentingan dalam perencanaan, penerapan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai tujuan.
Pada 2011, program diawali dengan tahapan peningkatan kesadaran kolektif stakeholder dengan hasilnya adalah terbentuknya "local working grup" yaitu Kombongan Pariwisata Toraja dan penggalangan kesepakatan seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung pengembangan kepariwisataan.
Kemudian 2012, berada pada tahapan pengembangan manajemen destinasi yang kegiatannya fokus pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui berbagai pelaksanaan teknis.
Editor : Kaswir