Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan Senin, diperkirakan akan melemah tertekan oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan kenaikan imbal hasil obligasi AS.
"(Hal ini disebabkan) setelah data sentimen konsumen AS menunjukkan kenaikan pada ekspektasi inflasi jangka panjang," kata Analisis DCFX Lukman Leong ketika dihubungi ANTARA, di Jakarta, Senin.
Selain itu, kata dia, pernyataan hawkish dari Anggota Dewan Gubernur Fed Michelle Bowman yang merasa kenaikan suku bunga diperlukan lebih lanjut oleh The Fed menjadi faktor lain dari kelemahan rupiah.
Menurut Lukman, rupiah berpotensi membatasi pelemahan apabila data neraca perdagangan yang akan dirilis siang ini lebih baik dari perkiraan, atau minimal sesuai dengan ekspektasi untuk melanjutkan rekor surplus berkelanjutan.
"Perkiraan (pergerakan) rupiah di kisaran Rp14.700-14.800 per dolar AS," ujarnya.
Senada, Analis ICDX Revandra Aritama menyampaikan bahwa sentimen yang menjadi pendorong untuk penguatan dolar AS adalah potensi The Fed untuk menahan suku bunga tinggi dalam waktu lebih lama.
"Sentimen ini disebut timbul pasca laporan Consumer Price Index (CPI) beberapa waktu, yang walaupun berada di level yang di bawah perkiraan, namun masih cukup jauh dari target. Selain itu statement, dari Jerome Powell (Ketua The Fed) yang menyebutkan bahwa ekonomi AS membutuhkan waktu untuk lanjut mendinginkan inflasi, yang diterjemahkan pasar sebagai potensi untuk menahan tingkat suku bunga tinggi dalam waktu yang lebih lama," ujar Revandra ketika dihubungi ANTARA.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah diperkirakan melemah tertekan kenaikan imbal hasil obligasi AS
Berita Terkait
Pengamat nilai Indonesia akan berat tembus Olimpiade Paris 2024 jika Hubner absen
Sabtu, 4 Mei 2024 6:10 Wib
STY nilai kedalaman skuad kunci kemenangan Irak atas Indonesia
Jumat, 3 Mei 2024 7:11 Wib
Pengamat politik nilai atmosfer Pilkada Makassar jauh berbeda dibanding sebelumnya
Rabu, 1 Mei 2024 7:23 Wib
Menteri ATR: Sertifikasi tanah beri nilai tambah ekonomi bagi warga
Sabtu, 27 April 2024 20:02 Wib
Rafael Struick nilai kemenangan Indonesia atas Korsel U-23 sebagai kinerja tim
Jumat, 26 April 2024 7:06 Wib
Mendag imbau tak khawatir gejolak nilai rupiah karena devisa kuat
Kamis, 25 April 2024 13:58 Wib
Nilai transaksi belanja melalui E Katalog Sulbar capai Rp48 miliar
Selasa, 23 April 2024 13:01 Wib
MUI Sulbar nilai Penjabat Gubernur lestarikan kearifan lokal
Minggu, 24 Maret 2024 22:27 Wib