Makassar (ANTARA) - Berbagai upaya pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah dalam dua tahun terakhir ini berdampak positif terhadap pembelian kendaraan bermotor di wilayah Sulawesi Selatan bagian bawah yang meliputi Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Maros dan kabupaten tetangga.
"Pemulihan ekonomi usai pandemi COVID-19 sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat di Sulsel," kata Kepala Adira Finance Wiayah Sulsel Irfan Budianto di Makassar, Minggu.
Dia mengatakan saat masa pandemi COVID-19 tingkat pembelian kendaraan bermotor relatif rendah dan perlahan membaik setelah pemerintah melakukan berbagai upaya pmulihan ekonomi.
Menjelang peralihan status dari pandemi ke endemi, total pembiayaan Adira Finance mencapai Rp6 triliun pada 2022.
Sementara pada triwulan I 2023, sudah hampir mencapai Rp1,6 triliun. Dengan rata-rata jumlah tersebut maka diyakini pada akhir 2023 total pembiayaan Adira Finance dapat mencapai Rp6 triliun hingga Rp6,5 triliun.
"Kondisi ini akan terus membaik dengan melihat prospek ekonomi Sulawesi Selatan dengan pertumbuhan ekonomi yang sudah mencapai sekitar 5,29 persen," kata Irfan.
Kondisi tersebut diakui memberikan potensi yang luas terhadap pembiayaan di Sulsel.
Oleh karena itu ia optimistis dapat mencapai target pembiayaan pada akhir 2023 sebanyak Rp6 triliun hingga Rp6,5 triliun.
Irfan mengatakan penjualan kendaraan di Sulawesi tumbuh 30 persen dengan target penjualan motor sekitar 1,5 juta unit, sedangkan penjualan mobil ditargetkan 1 juta unit hingga akhir tahun 2023.
Hanya saja untuk penjualan kendaraan bermotor masih terkendala dengan chip yang terbatas jumlahnya di lapangan.