Sipir Rutan Makassar dilatih menembak untuk mencegah gangguan kamtib
Makassar (ANTARA) - Petugas sipir Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Makassar, Sulawesi Selatan diberi pelatihan menembak sebagai langkah pencegahan, sekaligus meningkatkan kewaspadaan apabila terjadi gangguan keamanan dan ketertiban (kamtib) oleh tahanan di lingkungan rutan setempat.
"Sebelumnya petugas sudah latihan ketangkasan fisik di Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Batua juga. Hari ini lebih kepada mental, bagaimana sikap petugas dalam menghadapi situasi yang darurat dengan menggunakan senjata," ujar Kepala Rutan Kelas I Makassar, Mochammad Muhidin di Lapangan Tembak Jananuraga SPN Batua Makassar, Sabtu.
Ia menjelaskan, kegiatan latihan menembak tersebut diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan ketangkasan petugas dalam menghadapi potensi situasi darurat yang mungkin terjadi dalam melaksanakan tugas.
Sebelum pelaksanaan latihan disampaikan teori pengenalan senjata api laras pendek oleh salah satu instruktur, Iptu Herman Nur. Beberapa hal terkait cara memperlakukan senjata api, kemudian memperkenalkan bagian-bagian dan fungsi dari senjata api revolver laras pendek, serta menjelaskan cara penggunaan senjata api yang baik dan benar.
"Terima kasih telah mempercayakan pelatihan ini kepada kami. Karena di Makassar banyak sekali lapangan tembak. Kami selalu siap untuk bersinergi dengan pihak Rutan Makassar dalam hal peningkatan kualitas SDM petugas di bidang fisik dan mental," kata Iptu Herman.
Kepala Kesatuan Pengamanan Andi Erdiyangsah Bahar pada kesempatan itu berharap setelah memperoleh materi dan pengalaman menembak tersebut, jajaran kesatuan pengamanan memiliki mental yang baik saat menghadapi situasi genting di lapangan.
Berdasarkan data, penghuni Rutan Kelas I Makassar saat ini berjumlah 1.886 orang, dengan rincian 1.448 tahanan, 433 narapidana dan lima bayi. Sementara kekuatan petugas hanya berjumlah 12 personel.
"Sebelumnya petugas sudah latihan ketangkasan fisik di Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Batua juga. Hari ini lebih kepada mental, bagaimana sikap petugas dalam menghadapi situasi yang darurat dengan menggunakan senjata," ujar Kepala Rutan Kelas I Makassar, Mochammad Muhidin di Lapangan Tembak Jananuraga SPN Batua Makassar, Sabtu.
Ia menjelaskan, kegiatan latihan menembak tersebut diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan ketangkasan petugas dalam menghadapi potensi situasi darurat yang mungkin terjadi dalam melaksanakan tugas.
Sebelum pelaksanaan latihan disampaikan teori pengenalan senjata api laras pendek oleh salah satu instruktur, Iptu Herman Nur. Beberapa hal terkait cara memperlakukan senjata api, kemudian memperkenalkan bagian-bagian dan fungsi dari senjata api revolver laras pendek, serta menjelaskan cara penggunaan senjata api yang baik dan benar.
"Terima kasih telah mempercayakan pelatihan ini kepada kami. Karena di Makassar banyak sekali lapangan tembak. Kami selalu siap untuk bersinergi dengan pihak Rutan Makassar dalam hal peningkatan kualitas SDM petugas di bidang fisik dan mental," kata Iptu Herman.
Kepala Kesatuan Pengamanan Andi Erdiyangsah Bahar pada kesempatan itu berharap setelah memperoleh materi dan pengalaman menembak tersebut, jajaran kesatuan pengamanan memiliki mental yang baik saat menghadapi situasi genting di lapangan.
Berdasarkan data, penghuni Rutan Kelas I Makassar saat ini berjumlah 1.886 orang, dengan rincian 1.448 tahanan, 433 narapidana dan lima bayi. Sementara kekuatan petugas hanya berjumlah 12 personel.