Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini waspada cuaca ekstrem hujan lebat disertai angin kencang yang berpotensi melanda sejumlah daerah di Indonesia dalam sepekan ke depan atau mulai Selasa hingga 21 April 2024.
Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani dalam keterangan diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan dalam sepekan ke depan cuaca ekstrem tersebut dapat terjadi di sebagian besar Sumatra, terutama bagian pesisir barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan.
Cuaca ekstrem itu juga berpotensi melanda wilayah Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, pesisir utara Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, dan sebagian besar Papua.
"Kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, khususnya yang bertempat tinggal daerah rawan bertopografi pegunungan, tebing," ujarnya.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menambahkan kondisi cuaca ekstrem ini dipicu oleh aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer, yang dapat meningkatkan potensi hujan di wilayah tersebut dalam sepekan ke depan.
Berdasarkan analisa BMKG fenomena itu, antara lain aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial yang diprakirakan aktif di sebagian wilayah Sumatra bagian selatan, Jawa bagian tengah hingga timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan bagian tengah hingga utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Adanya gelombang atmosfer Kelvin yang diprakirakan aktif di wilayah Sumatra dalam sepekan ke depan dapat memicu potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.
"Lalu diketahui pula bahwa sirkulasi siklonik terpantau berada di Laut Cina Selatan utara Kalimantan dan Samudra Pasifik utara Papua," kata dia.
Sirkulasi-sirkulasi tersebut, menurut dia, membentuk daerah konvergensi memanjang dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat, Laut Seram dan dari Papua Barat hingga Papua Pegunungan serta membentuk daerah konfluensi Laut Sulu dan Laut Seram hingga Teluk Cendrawasih.
"Labilitas atmosfer pada skala lokal yang terpantau masih cukup kuat juga mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia sehingga kombinasi pengaruh fenomena-fenomena tersebut lah yang menimbulkan potensi kebencanaan," ujarnya.
Berita Terkait
DPRD ungkapkan anggaran penanganan bencana di Sulsel minim
Kamis, 12 Desember 2024 13:38 Wib
BMKG prakirakan sebagian besar kota Indonesia diguyur hujan pada Kamis
Kamis, 12 Desember 2024 9:33 Wib
BMKG memprakirakan sebagian besar wilayah Indonesia hujan petir
Rabu, 11 Desember 2024 9:59 Wib
Polres Pelabuhan Makassar membantu pengamanan warga pulau
Selasa, 10 Desember 2024 22:34 Wib
BMKG memperpanjang peringatan dini potensi cuaca ekstrem hingga 15 Desember 2024
Selasa, 10 Desember 2024 13:06 Wib
Pemerintah terus melakukan modifikasi cuaca antisipasi hujan ekstrem
Selasa, 10 Desember 2024 12:35 Wib
BMKG prakirakan sebagian besar kota-kota alami hujan
Senin, 9 Desember 2024 10:46 Wib
BMKG menerbitkan peringatan cuaca ekstrem selama libur Nataru
Minggu, 8 Desember 2024 11:27 Wib