Ankara (ANTARA) - Tim dokter Palestina akan mengotopsi Aysenur Ezgi Eygi, pegiat HAM berkewarganegaraan Amerika Serikat dan Turki yang tewas di Tepi Barat dan dicurigai dibunuh oleh penembak jitu Israel, kata sumber tingkat tinggi di Kementerian Luar Negeri Turki kepada Sputnik.
"Menurut informasi yang diberikan Otoritas Palestina kepada konsulat jenderal kami di Yerusalem, Aysenur Ezgi Eygi mungkin sengaja dibunuh oleh penembak jitu," kata sumber tersebut.
"Otoritas Palestina mencatat bahwa jurnalis Shireen Abu Akleh dibunuh dengan cara serupa pada 2022. Oleh karena itu, para dokter Palestina juga akan melakukan otopsi. Mereka yakin jenis peluru itu peluru tajam, bukan peluru karet," katanya menambahkan.
Sebelumnya pada Jumat (6/9), Kantor Berita Palestina WAFA melaporkan bahwa aktivis hak azasi manusia (HAM) Amerika keturunan Turki itu meninggal karena luka yang dideritanya dalam bentrokan dengan pasukan Israel selama demonstrasi di Tepi Barat.
Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi kepada Sputnik bahwa Eygi "meninggal secara tragis".
Informasi resmi mengenai kematian wanita tersebut masih belum diketahui, tetapi Kementerian Luar Negeri Turki menuduh militer Israel membunuh warganya.
Sementara itu, PBB telah menyerukan penyelidikan atas kematian aktivis tersebut.
Sumber: Sputnik-OANA
Berita Terkait
Ilham Habibie utarakan niatan maju Pilkada Jabar 2024
Senin, 2 September 2024 19:26 Wib
Mesir kecam kebijakan 'bumi hangus' yang diterapkan Israel di wilayah Tepi Barat
Senin, 2 September 2024 1:39 Wib
Anies Baswedan minta pendukungnya tetap menjaga suasana teduh
Jumat, 30 Agustus 2024 13:59 Wib
Anies Baswedan mengucapkan selamat kepada pihak yang akan bertarung di Pilkada
Jumat, 30 Agustus 2024 13:15 Wib
Partai Demokrat resmi dukung Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan maju Pilgub Jabar
Selasa, 27 Agustus 2024 12:41 Wib
Gempa 5,3 magnitudo mengguncang Sumba Barat NTT
Jumat, 23 Agustus 2024 13:17 Wib
Jusuf Hamka mundur dari kepengurusan Dewan Penasihat Partai Golkar
Minggu, 11 Agustus 2024 23:02 Wib
BMKG : Gempa di Bukittinggi tak berpotensi tsunami
Sabtu, 10 Agustus 2024 5:57 Wib