Mamuju (ANTARA) - Polda Sulawesi Barat menggelar pelatihan dan evaluasi program Polisi Rukun Warga (RW) sebagai upaya meningkatkan kemampuan dan efektivitas tugas Polri di tengah masyarakat.
"Pelatihan dan evaluasi ini sebagai langkah strategis memperkuat dan mengoptimalkan peran Polisi RW dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di tingkat RW," kata Irwasda Polda Sulbar Komisaris Besar Polisi Aloysius Suprijadi, di Mamuju, Kamis.
Sebagai simbolisasi tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh para Polisi RW, kegiatan pembukaan ditandai dengan pemasangan beat dan rompi kepada petugas Polisi RW.
"Pemasangan ini menjadi momen penting yang menunjukkan kesiapan para Polisi RW untuk menjalankan tugas mereka dengan penuh dedikasi," kata Aloysius Suprijadi.
Ia menyampaikan bahwa program Polisi RW sangat penting dalam menciptakan keamanan dan ketertiban di tingkat masyarakat.
Program tersebut lanjutnya, merupakan wujud nyata dari komitmen Polri dalam membangun kemitraan dengan masyarakat.
Program Polisi RW di Polda Sulbar kata Aloysius Suprijadi, merupakan langkah penting dalam membangun kemitraan dengan masyarakat untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di wilayah Sulbar.
Pada pelatihan dan evaluasi tersebut, para Polisi RW diberikan materi yang mencakup berbagai aspek penting, diantaranya tugas dan fungsi Polisi RW, termasuk peran mereka dalam membangun komunikasi dan koordinasi dengan masyarakat.
Kemudian, teknik komunikasi dan koordinasi yang menitikberatkan pada pengembangan kemampuan komunikasi dan koordinasi yang efektif dengan masyarakat.
"Polisi RW diharapkan mampu membangun hubungan yang positif dan saling percaya dengan warga di wilayah mereka," kata Aloysius Suprijadi.
Selanjutnya, para Polisi RW juga diberikan materi terkait penanganan konflik dan penyelesaian masalah.
Pada materi ini, para peserta dilatih untuk menangani konflik dan menyelesaikan masalah di tingkat RW dengan bijak dan profesional.
"Mereka diharapkan dapat menjadi mediator yang efektif dalam meredam potensi konflik dan menjaga situasi yang kondusif," katanya.
Para Polisi RW juga diberikan materi tentang strategi dan metode membangun kemitraan, dengan menekankan pentingnya membangun kemitraan dengan tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan dan lembaga swadaya masyarakat.
Melalui kemitraan tersebut, diharapkan dapat memperkuat peran Polisi RW dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Serta, materi terkait pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, dengan memperkenalkan penggunaan teknologi informasi, meliputi penggunaan aplikasi Whatsapp dan Telegram untuk komunikasi dan koordinasi yang lebih efektif.
"Dengan pelatihan dan evaluasi yang komprehensif, diharapkan program ini dapat mencapai tujuannya dalam meningkatkan kemampuan dan efektivitas tugas Polisi RW," ujar Aloysius Suprijadi.