Makassar (ANTARA) - Komandan Lantamal (Danlantamal) VI Brigadir Jenderal TNI (Mar) Wahyudi melakukan sosialisasi keselamatan berlayar pada nelayan, sekaligus melakukan pemantauan jalur laut.
"Kegiatan pemantauan dan sosialisasi ini menyasar pada nelayan di sekitar wilayah perairan Pelabuhan Paotere, Kelurahan Gusung, Kecamatan Ujung Tanah dan sekitarnya," kata Wahyudi di Makassar, Selasa.
Pemantau dan sosialisasi tersebut dilakukan Danlantamal VI bersama jajarannya dengan menggunakan KAL Mamuju II.6-64.
Menurut Danlantamal VI, kegiatan yang dilaksanakan di kawasan pesisir itu untuk memantau keamanan jalur laut dengan kondisi banyak nelayan yang berasal dari berbagai pulau di Sulawesi Selatan yang hendak mudik ke pulau atau tanah kelahirannya.
"Sehingga dengan adanya situasi mudik Lebaran ini, kita ingin memastikan para nelayan bahwa keamanan jalur laut dari Makassar ke pulau-pulau tempat tinggal para nelayan ini aman untuk dilalui," paparnya.
Hal itu mencermati kondisi cuaca yang sedang tidak menentu dan BMKG Wilayah IV Makassar akhir-akhir ini mengeluarkan peringatan dini. Peringatan waspada terhadap cuaca yang berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang.
"Kondisi seperti itu bisa mengakibatkan bencana, khususnya kecelakaan di laut. Oleh karena itu salah satu upaya kami dari pihak TNI AL, khususnya di Lantamal VI, memberikan edukasi kepada para nelayan," kata Wahyudi.
Edukasi itu terkait tentang cara memakai alat pelampung sebagai alat keselamatan pada saat di laut ataupun antisipasi menghadapi cuaca yang tidak menentu seperti sekarang ini.
Pemantauan jalur laut ini juga sudah sesuai dengan revisi Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 Pasal 7 ayat 2 tentang Tugas Pokok Tentara Nasional Indonesia, dalam bidang Operasi Militer Selain Perang. Pada poin 14 yang tertulis untuk "Membantu Pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan, perompakan, dan penyelundupan".
Termasuk juga pada Poin 13 tugas TNI adalah membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and rescue) apabila terjadi kecelakaan di laut.
“Kami juga menyarankan kepada para nelayan ataupun nakhoda kapal penumpang untuk di setiap kapal ataupun perahu untuk menyediakan alat pelampung ini sesuai dengan jumlah penumpang, baik pada saat mudik lebaran maupun kondisi normal," katanya.
Kegiatan ini pun mendapatkan tanggapan positif dari para nakhoda kapal dan nelayan, salah seorang diantaranya Daeng Aco mengaku mendapatkan tambahan wawasan terkait strategi keselamatan di laut.
Menurut dia, hal itu penting agar warga yang sehari-harinya mencari sumber penghasilan di laut, memiliki kewaspadaan dini di lapangan. Pihaknya juga berterima kasih atas perhatian yang diberikan pihak TNI Angkatan Laut.