Makassar (ANTARA) - BPJS Kesehatan terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan guna mengoptimalkan pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) termasuk membangun sinergi bersama pihak terkait salah satunya media.
"Kami percaya, program ini tidak cukup hanya ditopang kualitas pelayanan kesehatan semata, tetapi juga keterbukaan informasi dan kemitraan yang kokoh dengan pers," kata Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah IX Rahmad Asri Ritonga di Makassar, Kamis.
Ia menjelaskan, saat Media Workshop bersama perwakilan Fasilitas Kesehatan dan jurnalis di Novotel Hotel, bahwa insan pers turut menjadi mitra strategis dalam mendukung keberhasilan program JKN.
Oleh karena itu, pihaknya rutin menginisiasi forum dialog bersama sebagai wadah komunikasi yang hangat, terbuka, dan produktif antara BPJS Kesehatan, fasilitas kesehatan, serta para jurnalis.
"Salah satunya melalui karya jurnalistik yang cermat dan bertanggung jawab. Masyarakat dapat memperoleh pemahaman yang utuh tentang Program JKN, berbagai inovasi yang kami hadirkan, termasuk tantangan yang kami hadapi di lapangan," tuturnya.
Berdasarkan data kepesertaan hingga April 2025, Asri menyebutkan jumlah peserta JKN di wilayah kerja Kedeputian Wilayah IX meliputi Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Maluku mencapai 15,655 juta jiwa atau setara dengan 99,3 persen.
Sedangkan untuk fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan di wilayah tersebut berjumlah 2.020, terdiri 1.807 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 213 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).
"Aspek transparansi dan akuntabilitas sangat penting dalam mengelola program JKN dengan cakupan peserta sebesar itu. Untuk itu, keterbukaan informasi kepada masyarakat merupakan bagian integral dari komitmen pelayanan kami,” paparnya menegaskan.
Direktur Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (Unhas) Andi Muhammad Ichsan pada kesempatan itu menekankan pentingnya kolaborasi dengan BPJS Kesehatan agar layanan berkualitas dapat dinikmati seluruh peserta JKN.
Sejauh ini, kata dia, RS Unhas berhasil menurunkan waktu tunggu hingga 40 persen serta meraih juara ketiga kategori pemanfaatan antrean online pada aplikasi Mobile JKN.
"Kualitas layanan kepada peserta JKN menjadi prioritas utama. Berbagai strategi telah kami terapkan, termasuk penerapan teknologi digital untuk mempercepat transformasi layanan serta meningkatkan keterbukaan dan integrasi data pasien" ujarnya.
Pimpinan Klinik Azka Nadhifah, Ahmad Asy' Arie mendorong keterbukaan dan komunikasi efektif demi terciptanya layanan yang efektif kepada peserta JKN. Ia percaya, pelayanan berkualitas kepada peserta JKN bukan hanya kewajiban, tetapi bentuk pengabdian kepada masyarakat.*

