Makassar (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Islam Negeri Makassar Syamsul Qamar menilai program prioritas Presiden Praboowo Subianto melalui Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai bermanfaat bagi masyarakat, selain meningkatkan gizi anak juga menumbuhkan perekonomian.
"Sebagaimana kita ketahui bersama, program MGB yang diinisiasi oleh Badan Gizi Nasional (BGN) merupakan sebuah langkah strategis dan visioner yang memberikan banyak manfaat nyata bagi masyarakat," ujar Syamsul di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.
Menurutnya, upaya perwakilan Komisi IX DPR RI Ashabul Kahfi bersama BGN juga menghadirkan akademisi Universitas Muhammadiyah Makassar Hadi Saputra melalui sosialisasi MBG dihadiri ratusan masyarakat di Vaan In Sky Makassar, diharapkan dapat memperkuat program tersebut.
Ia juga memberikan apresiasi terhadap program MGB yang dianggap sebagai langkah penting untuk meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan anak serta mendukung pembangunan SDM yang lebih unggul.
Program MBG lahir dari keinginan luhur guna memastikan bahwa setiap anak Indonesia mendapatkan akses terhadap makanan sehat dan bergizi, dan sebagai bekal utama dalam membentuk sumber daya manusia sehat, cerdas, produktif, dan berdaya saing.
Program ini, kata dia, tidak sekadar tentang penyediaan makanan, melainkan juga tentang investasi jangka panjang dengan memberikan makanan bergizi secara rutin dan merata. Selain itu, pemerintah hadir demi kesejahteraan rakyat serta memperkuat kepercayaan masyarakat.
Sedangkan untuk bahan pangan yang digunakan dalam program MGB itu disarankan diambil dari produksi lokal seperti petani, peternak, nelayan, dan pelaku UMKM desa.
"Kita berharap program MBG didesain untuk menggerakkan roda ekonomi lokal, khususnya di tingkat desa. Perputaran ekonomi desa pun mengalami peningkatan, petani dan peternak lokal mendapatkan pasar yang lebih luas dan stabil," katanya.
Selain itu, UMKM pangan berkembang dengan meningkatnya permintaan bahan baku, lapangan kerja baru terbuka di sektor pertanian, distribusi, hingga penyediaan makanan, pendapatan masyarakat desa meningkat.
Syamsul menambahkan akan terjadi efek ganda dengan adanya program MBG. Sebab, ini penting dalam upaya mempercepat pembangunan desa, mengurangi angka kemiskinan, dan memperkecil ketimpangan antar wilayah.
"Dari satu program strategis, kita memperoleh manfaat besar di bidang kesehatan, pendidikan, sosial, dan ekonomi sekaligus. Namun kita juga harus menyadari, keberhasilan program ini tidak bisa dicapai tanpa dukungan, keterlibatan aktif, dan kepercayaan dari masyarakat," katanya menekankan.
Perwakilan BGN Ikeu Tanziha menyampaikan peran serta program MGB mampu meningkatkan IQ anak bangsa agar dapat mewujudkan Indonesia emas di tahun 2045.
Ia memaparkan mengenai dapur sehat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan dihidupi oleh masyarakat setempat.
“Peraturan untuk mengoperasikan SPPG, yakni radius enam kilometer. Untuk setiap SPPG harus mampu menjangkau target penerima MBG sebanyak 3.000 - 3.500 sasaran. Tenaga kerja dan pasokan bahan baku harus terpenuhi dari sumber daya lokal yang berada dalam jangkauan SPPG," papar Ikeu.