Makassar (ANTARA) - Brimob Polda Sulawesi Selatan menurunkan Tim Gegana untuk melakukan sterilisasi lokasi pascaledakan yang terjadi pada salah satu unit rumah yang menewaskan seorang penghuninya bernama Jasmawati (43), di Desa Lolisang, Kecamatan Kajang, Bulukumba, Sulawesi Selatan.
"Tadi pukul 02.00 WITA dini hari tim ke sana, (tiba) sekitar pukul 06.00 pagi baru kita kita sterilkan kemudian mengevakuasi korbannya terus mengumpulkan barang bukti," ujar Kasat Brimob Polda Sulsel Kombes Pol Heru Novianto saat dikonfirmasi wartawan di Makassar, Rabu.
Setibanya di lokasi, kata dia, tim langsung masuk ke dalam rumah untuk memeriksa, mencari, sekaligus melaksanakan proses sterilisasi apakah ada potensi ledakan susulan hingga ditemukan sejumlah detonator.
Pihaknya juga memastikan, ledakan tersebut berasal dari bom ikan sesuai dengan barang bukti yang ditemukan di lokasi tempat kejadian perkara (TKP)yang mengakibatkan seorang meninggal dunia dampak ledakan.
"Barang bukti (ditemukan) kayak sumbu api, detonator api. Nah ini, sudah kita amankan. Kemungkinan meledaknya karena dari sumber itu, dari bahan itu. Kalau proses meledaknya bagaimana, butuh waktu untuk diselidiki," paparnya.
Heru menuturkan, hasil dari sterilisasi di lokasi kejadian ditemukan sejumlah barang-barang seperti sumbu api sekitar satu rol, maupun detonator api.
Kendati demikian, jumlah pastinya belum diketahui pasti karena masih dalam proses pengumpulan serta di dokumenntasi untuk selanjutnya di bawa ke Kota Makassar untuk dimusnahkan.
Berkaitan pengembangan penyelidikan, barang didapatkan dari mana, distribusinya nanti kemana, kata Heru, masih butuh waktu untuk memastikan. Tugas tim Gegana hanya mensterilkan supaya tidak terjadi ledakan susulan.
"Kalau penyelidikan maupun penyidikannya dilakukan Polres (Bulukumba). Tapi, kalau mengamankan TKP supaya tidak ada ledakan berikutnya itu tugas kita," kata mantan Kapolres Aceh Besar ini.
Seluruh barang bukti yang dikumpulkan di TKP, lanjut mantan Dansat Wanteror Pasgegana Korbrimob Polri ini nantinya di bawa ke Markas Brimob Sulsel di Makassar dan tidak ditaruh di Polres Bulukumba guna menghindari kejadian serupa.
"Nanti kita musnahkan, takutnya di Polres meledak. Nanti setelah dokumentasi, dikumpulkan, Tim Reskrim yang mendata, setelah itu baru kita musnahkan langsung," tutur mantan Dansat Brimob Kalimantan Tengah ini menegaskan.
Atas kejadian ledakan tersebut, Kapolres Metro Jakarta Pusat ini kembali menghimbau kepada masyarakat tidak membawa, menyimpan hingga membuat bom ikan karena dampaknya ketika meledak sangat membahayakan jiwa dan orang di sekitarnya.
"Yang jelas benda itu membahayakan jiwa maupun membahayakan alam. Apabila diledakkan di laut merusak terumbu karang dan masa depan bangsa kita. Himbauan kami, agar para nelayan tidak menggunakan bom ikan lagi dalam mencari ikan atau rezeki di laut, agar seyogyanya alam tetap lestari," ucapnya menekankan.
Sebelumnya, dikabarkan terjadi ledakan di Dusun Talohea, Desa Lolisang, Kecamatan Kajang, Bulukumba, pada Selasa (1/7) sekitar pukul 21.25 WITA. Warga sekitar dihebohkan atas insiden tersebut.