Poisi selidiki kelalaian kebocoran gas hotel Swiss bel Makassar
Makassar (ANTARA) - Kepolisian Sektor (Polsek) Panakukang Kota Makassar Sulawesi Selatan sedang menyelidiki kasus dugaan kelalaian kebocoran gas dengan kapasitas delapan ton di Hotel Swiss Bell in Panakukang yang dinilai membahayakan penghuni hotel maupun masyarakat sekitar.
"Dugaan sementara masih dalam pendalaman, masih dalam lidik," kata Kapolsek Panakukang Ajun Komisaris Polisi Akhmad Irfan kepada wartawan di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.
Ia menyebut kejadian tersebut terjadi pada Selasa (17/9/2024) sekitar pukul 23.00 Wita hingga berlanjut Rabu, (18/9/2024) subuh pukul 05.00 WITA.
Puluhan penghuni kamar di lokasi kejadian terpaksa dievakuasi ke tempat lebih aman guna menghindari dampak buruk, mengingat rawan terjadi ledakan menimbulkan kebakaran.
Petugas Pemadam Kebakaran, aparat kepolisian dan Tim Gegana Brimob Polda Sulsel langsung melokalisir dengan mensterilkan wilayah sekitar di Jalan Pandang Raya, Jalan Adyaksa serta Jalan Boulevard di Kelurahan Masale, Kecamatan Panakukang.
Akses jalan di sekitar hotel di tutup agar tidak ada orang melintas. Seluruh aktivitas dihentikan sementara dan terutama aliran listrik yang mengarah ke hotel dimatikan guna menghindari terjadi kebakaran.
Dugaan sementara kobocoran gas tersebut dari pipa yang dialirkan tabung gas dengan kapasitas delapan kilogram setara dengan delapan ton.
Dari keterangan pihak General Manajer maupun mekanik di bidang perawatan hotel, kata kapolsek, selama ini pengisian tabung gas tersebut sekitar lima ton dalam setiap pengisian ke tabung.
"Tabung tersebut koneksinya ke tempat dapur dan tempat laundry (pencucian pakaian) di Hotel Swiss Bell. Ini masih dalam penyelidikan. Nanti kalau sudah ada hasil dari pihak Labfor dan pihak Gegana, akan disampaikan," ujarnya.
Sementara itu, Marcom Swiss Bell In Panakukang Ikhtiara Mareta membenarkan kejadian kebocoran gas tersebut. Ia menjelaskan kebocoran gas diduga dari pipa terkoneksi ke tabung yang disalurkan ke ruang dapur dan pencucian pakaian.
"Secara SOP (standar operasi prosedur) kita sudah mematikan semua saklar listrik dan semua sumber (pemicu) api yang ada di area Hotel. Tamu-tamu kita sudah diselamatkan ketika ada informasi kebocoran. Tamu tidak tahu pasti seberapa banyak, tetapi total kamar menginap malam ini sekitar 97 kamar," katanya.
Untuk Waktu kejadian, kata dia, sekitar pukul 23.00 Wita, dan semua penghuni hotel dan pegawai telah dievakuasi meninggalkan hotel. Mengenai dengan berapa kapasitas tabung gas tersebut yakni delapan ton tetapi yang diisi hanya lima ton dua bulan lalu.
Dari video viral yang diunggah tim Damkar Makassar terlihat gas berwarna putih mirip awan secara perlahan keluar dari bawah sela pintu belakang hotel setempat. Gas tersebut sangat berbahaya bila terkena percikan api bahkan bisa menimbulkan kebakaran.
"Dugaan sementara masih dalam pendalaman, masih dalam lidik," kata Kapolsek Panakukang Ajun Komisaris Polisi Akhmad Irfan kepada wartawan di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.
Ia menyebut kejadian tersebut terjadi pada Selasa (17/9/2024) sekitar pukul 23.00 Wita hingga berlanjut Rabu, (18/9/2024) subuh pukul 05.00 WITA.
Puluhan penghuni kamar di lokasi kejadian terpaksa dievakuasi ke tempat lebih aman guna menghindari dampak buruk, mengingat rawan terjadi ledakan menimbulkan kebakaran.
Petugas Pemadam Kebakaran, aparat kepolisian dan Tim Gegana Brimob Polda Sulsel langsung melokalisir dengan mensterilkan wilayah sekitar di Jalan Pandang Raya, Jalan Adyaksa serta Jalan Boulevard di Kelurahan Masale, Kecamatan Panakukang.
Akses jalan di sekitar hotel di tutup agar tidak ada orang melintas. Seluruh aktivitas dihentikan sementara dan terutama aliran listrik yang mengarah ke hotel dimatikan guna menghindari terjadi kebakaran.
Dugaan sementara kobocoran gas tersebut dari pipa yang dialirkan tabung gas dengan kapasitas delapan kilogram setara dengan delapan ton.
Dari keterangan pihak General Manajer maupun mekanik di bidang perawatan hotel, kata kapolsek, selama ini pengisian tabung gas tersebut sekitar lima ton dalam setiap pengisian ke tabung.
"Tabung tersebut koneksinya ke tempat dapur dan tempat laundry (pencucian pakaian) di Hotel Swiss Bell. Ini masih dalam penyelidikan. Nanti kalau sudah ada hasil dari pihak Labfor dan pihak Gegana, akan disampaikan," ujarnya.
Sementara itu, Marcom Swiss Bell In Panakukang Ikhtiara Mareta membenarkan kejadian kebocoran gas tersebut. Ia menjelaskan kebocoran gas diduga dari pipa terkoneksi ke tabung yang disalurkan ke ruang dapur dan pencucian pakaian.
"Secara SOP (standar operasi prosedur) kita sudah mematikan semua saklar listrik dan semua sumber (pemicu) api yang ada di area Hotel. Tamu-tamu kita sudah diselamatkan ketika ada informasi kebocoran. Tamu tidak tahu pasti seberapa banyak, tetapi total kamar menginap malam ini sekitar 97 kamar," katanya.
Untuk Waktu kejadian, kata dia, sekitar pukul 23.00 Wita, dan semua penghuni hotel dan pegawai telah dievakuasi meninggalkan hotel. Mengenai dengan berapa kapasitas tabung gas tersebut yakni delapan ton tetapi yang diisi hanya lima ton dua bulan lalu.
Dari video viral yang diunggah tim Damkar Makassar terlihat gas berwarna putih mirip awan secara perlahan keluar dari bawah sela pintu belakang hotel setempat. Gas tersebut sangat berbahaya bila terkena percikan api bahkan bisa menimbulkan kebakaran.