Makassar (ANTARA Sulsel) - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu`mang minta Badan Narkotika Nasional (BNN) memprioritaskan untuk membongkar pemasok narkoba internasional yang menjadi pemasok utama ke Indonesia.
"Ada empat jaringan narkoba internasional yang menjadi pemasok utama ke Indonesia yaitu Afrika Barat, jaringan Iran, jaringan Cina dan Taiwan serta Jaringan Malaysia. Saya berharap di tahun 2015 ini, BNN dapat memperioritaskan ke-empat negara tersebut untuk dapat dibongkar hingga ke dasar dasarnya," kata Agus ketika membuka Rapat Koordinasi Monev tentang Sinergitas BNN dengan Instansi Pemerintah dan Komponen Masyarakat di Makassar, Kamis.
Dalam kesempatan tersebut, Wagub menyatakan rasa khawatirannya terhadap pengguna Narkoba di Sulsel, karena pengguna obat terlarang tersebut sudah merasuki setiap lintas generasi bangsa.
Menurutnya, hal ini dapat dilihat dari indikasi semakin meningkatnya kasus penyalahgunaan narkoba setiap tahun.
Dia juga menegaskan bahwa berdasarkan fakta yang ada, Indonesia tidak lagi sebagai wilayah transit peredaran narkoba dunia, akan tetapi Indonesia telah menjadi produsen sekaligus konsumen narkoba.
Sementara itu, Direktur Kerja Sama BNN Brigjen Pol.Agung Sabar Santoso dalam press releasenya menjelaskan bahwa Sulsel telah memasuki tanda awas darurat penyalahgunaan Narkoba.
Hal ini, menurutnya, didasarkan pada angka terakhir yang didata BNN bersama Universitas Hasanuddin, pengguna narkoba telah mencapai 125.643 jiwa atau menempati urutan ke 13 di Indonesia, dan kondisi ini diprediksi jumlah tersebut meningkat di tahun 2015.
Menurut Agung status darurat narkoba di Sulsel ini tidak hanya menuntut pemerintah untuk memberikan hukuman yang tegas kepada para pengedar dan bandar narkoba, tetapi juga menuntut upaya penanganan yang lebih serius dari pemerintah bagi para penyalahgunanya.
Agung menambahkan bahwa rehabilitasi merupakan langkah jitu dalam upaya menekan angka prevalensi penyalahguna narkoba.
"Gerakan rehabilitasi 100.000 penyalah guna narkoba dicanangkan BNN sebagai solusi bagi para penyalah guna narkoba, karena melalaui gerakan ini diharapkan dapat meyembuhkan dan memulihkan mereka dari ketergantungan, sehingga dapat kembali sehat serta bersosialisasi dengan baik di lingkungan masyarakat dan tidak lagi dijadikan sasaran para sindikat narkoba," katanya.
Berita Terkait
BNPB : Belasan rumah dan fasilitas publik rusak dampak banjir di Wajo Sulsel
Senin, 6 Mei 2024 13:10 Wib
Mantan Gubernur Sulsel salurkan bantuan beras kepada korban banjir Wajo
Senin, 6 Mei 2024 11:44 Wib
Pemprov Sulsel beri bantuan 10 ton beras bagi korban banjir di Luwu
Senin, 6 Mei 2024 10:10 Wib
DPRD umumkan 7 komisoner KPID Sulsel periode 2024-2027
Senin, 6 Mei 2024 6:04 Wib
Dua siswa Bulukumba Sulsel terpilih sebagai peserta ASEAN DSE 2024
Senin, 6 Mei 2024 6:03 Wib
PKK Bulukumba buka donasi bagi penyintas bencana alam
Minggu, 5 Mei 2024 23:36 Wib
PLN menyalurkan bantuan untuk korban banjir di Sulsel
Minggu, 5 Mei 2024 19:44 Wib
Kapolda Sulsel membantu evakuasi ibu hamil terisolasi bencana di Luwu
Minggu, 5 Mei 2024 17:15 Wib