"Kami akan memprioritaskan janji yang pernah disampaikan saat kampanye lalu kepada masyarakat Oba terkait pembentukan DOB Sofifi," katanya di Ternate, Jumat.
Pembentukan DOB Sofifi merupakan komitmennya saat kampanye yang sering disampaikan ke masyarakat dataran Oba.
Olehnya itu, untuk menunggu pihak kementrian mencabut moratorium pemerintah kota tikep akan menseriusi pembentukan DOB Kota Sofifi dengan memasukan sejumlah berkas administrasi yang dianggap masih kurang.
"Hal yang jelas kami sangat mendukung DOB Sofifi karena itu adalah komitmen dan prioritas utama saat memimpin Tikep," ujarnya.
Sementara disinggung terkait dengan Otsus Tidore, DIa mengaku jika hingga saat ini dirinya bersama walikota belum terlalu faham soal arah Otsus Tidore sehingga belum bisa bersikap lebih jauh mengenai Otsus Tidore.
Ali Ibrahim mengatakan, pembentukan DOB Sofifi merupakan amanat undang-undang yang harus dijalankan, selain itu untuk menjawab rentan kendali terkait dengan pelayanan terhadap masyarakat.
"Kalau mereka sudah punya walikota sendiri maka dalam pengurusan KTP atau kartu keluarga itu mereka sudah tidak perlu ke Tidore," katanya.
Sementara anggota DPRD Dapil III Naser Robo mengatakan, untuk mengejar Program legeslasi Nasional (prolegnas) di akhir maret maka ia bersama dengan sepuluh anggota DPRD dapil III kota Tikep akan memperjuangkan pemekaran sofiifi lewat DPRD kota Tikep, ini bukan menagih janji walikota baru namun untuk mengejar agenda prolegnas karena di Malut ada 4 daerah yang masuk dalam agenda prolgnas salah satunya DOB Sofifi namun ada kekurangan dokumen
"Kami telah nyatakan komitmen memperjuangkan pemekaran Sofifi, karena mengejar agenda prolegnas," katanya.