Mamuju Utara (ANTARA Sulbar) - Harga tabung gas elpiji 3 kg di Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) hingga pasca Idul Fitri 1437 Hijriah masih menembus angka Rp40.000 per tabung.
"Para pedagang pengecer menaikkan harga elpiji 3 KG akibat kurangnya pasokan. Ini cukup membebani masyarakat dari harga biasanya Rp18.000 per tabung kini menembus angka Rp40.000 per tabungnya," kata Misra salah seorang ibu rumah tangga di Matra, Rabu.
Menurutnya, harga tabung gas elpiji dijual mahal sejak akhir Ramadhan hingga setelah lebaran. Dengan kondisi ini, maka masyarakat yang secara ekonomi belum mapan tentu memiliki beban yang sangat berat.
"Naiknya harga tabung gas elpiji 3 Kg naik dua kali lipat dari sebelumnya. Kami minta pemerintah turun tangan menstabilkan harga kebutuhan masyarakat ini," pinta Misra.
Ia menyebutkan, kurangnya pasokan tabung gas elpiji 3 kilogram yang disubsidi oleh pemerintah di sejumlah wilayah di kabupaten Matra ini dimanfaatkan oleh pedagang pengecer.
Nabi salah seorang pengencer di Martajaya mengatakan, kelangkaan terjadi akibat adanya pembatasan pasokan elpiji 3 kilo gram dari agen ke pangkalan, sehingga tabung gas elipiji melon 3 kilo gram langka di sejumlah pedagang pengecer.
"Sejak kelangkaan elpiji 3 kilo gram maka saya tidak menjual karena susah mendapatkan pasokan elpiji," ujarnya.
Sementara Nuria yang juga warga Martajaya mengaku terpaksa membeli tabung gas elpiji 3 kilo gram dengan harga mahal padahal harga yang ditetapkan oleh pemerintah tabung gas elpiji 3 kilo gram hanya berkisar pada harga Rp18.000.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Matra Nursaid, mengatakan kelangkaan yang terjadi sejak pertengahan Juni lalu disebabkan karena tingginya pengguna elpiji.
Nursaid meminta kepada agen resmi yang biasa menyalurkan tabung elpiji 3 kilo gram agar bisa menjaga pasokan gas elpiji 3 kilo gram untuk secepatnya dipasok ke beberapa pedagang pengecer di daerah ujung utara Sulbar ini.
"Kalau soal harga di tingkat pangkalan tidak ada kenaikan harga, hanya saja ada pembatasan dari agen resmi ke pangkalan. Terkait adanya pengencer yang menaikan harga maka kami tidak bisa berbuat banyak. Kami hanya mempunyai kewenangan menegur dan memberikan tindakan bagi pangkalan yang menaikan harga, kalau ditingkat pengencer itu tidak bisa kami tindak," ujar Nursaid.
Berita Terkait
MUI : Tradisi Lebaran Ketupat tidak bertentangan dengan Islam
Jumat, 19 April 2024 14:51 Wib
Arus balik penumpang di Pelabuhan Makassar tembus 40 ribuan
Rabu, 17 April 2024 22:35 Wib
Wabup Pangkep sidak sejumlah OPD pascalibur Lebaran 1445 H
Rabu, 17 April 2024 20:36 Wib
Biddokkes Polda Sulbar cek kesehatan sopir dan penumpang arus balik Lebaran
Selasa, 16 April 2024 21:35 Wib
Kakanwil Kemenkumham Sulsel ajak jajarannya laksanakan tusi
Selasa, 16 April 2024 15:35 Wib
Polda Sulbar perketat pengamanan pusat keramaian pascalebaran
Senin, 15 April 2024 18:27 Wib
Ketua Umum DMI mengajak umat tetap makmurkan masjid usai Ramadhan
Sabtu, 13 April 2024 21:05 Wib
Wisata pantai menjadi pilihan utama di Makassar saat libur
Jumat, 12 April 2024 19:06 Wib