Makassar (ANTARA Sulsel) - Sebanyak 12 orang mahasiswa Universitas Sydney melakukan kunjungan lapangan ke mitra MAMPU Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI) di Sulawesi Selatan.
"Kehadiran mahasiswa ini untuk menelaah Program Maju Perempuan Indonesia untuk Penanggulangan Kemiskinan (MAMPU) terkait dengan penguatan sumberdaya perempuan dari sisi sosial dan ekonomi, termasuk kebijakan yang pro kemiskinan dan pro gender," kata Program Manager BaKTI MAMPU Lusia Palulungan di Makassar, Jumat.
Menurut dia, mahasiswa asal Australia itu didukung oleh New Colombo Plan dari Departement of Foreign Affairs and Trade (DFAT) untuk belajar dari Indonesia mengenai isu-isu perempuan di negeri ini.
Program MAMPU ini secara nasional didukung oleh Pemerintah Australia melalui lembaga donor AusAid untuk kegiatan penguatan perempuan pada 18 provinsi di Indonesia oleh sembilan mitra.
"Khusus di Sulsel, BaKTI MAMPU memiliki empat wilayah dampingan yakni Kota Makassar, Kota Parepare, Kabupaten Maros dan Pangkep," kata Lusia.
Sementara itu, lanjut dia, terdapat empat tema sentral yang menjadi konsentrasi dari masing-masing lembaga mitra. Khusus dampingan MAMPU BaKTI di Sulsel fokus pada penguatan DPRD dalam penganggaran pemerintah yang "pro poor dan pro gender".
Sedang ketiga isu lainnya yaitu isu Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), isu keberlanjutan lembaga NGO serta isu pengorganisasian kelompok masyarakat dan advokasi kebijakan.
Sementara itu, Deputy Director The University of Sydney Dr Elisabeth Kramer mengatakan, mahasiswa tersebut setelah meninjau di lapangan dan berbaur dengan masyarakat dampingan dari Program MAMPU di Sulsel dan Jakarta, ditugaskan membuat laporan dan mempresentasikannya sebelum kembali ke Australia.
Hal itu dibenarkan tiga orang mahasiswa perwakilan Universitas Sydney yakni Ciaan Perera, Jessica Hume dan Madeleine white.
"Kami sangat terkesan dan senang berada di tengah-tengah masyarakat dampingan, khususnya ketika bisa melihat langsung, bukan sekedar mendapat informasi dari koran dan sebagainya," kata Ciaan.
Sejak tiba di Makassar 17 Juli 2016 ke-12 mahasiswa itu berpencar pada empat lokasi dampingan MAMPU sesuai dengan bidang tugasnya. Selanjutnya menyelesaikan laporan tertulisnya dan kembali ke negaranya pada Sabtu (23/7).
Berita Terkait
Kemlu : Tidak ada WNI jadi korban penusukan massal di Sydney Australia
Sabtu, 13 April 2024 16:53 Wib
Konjen RI di Sydney Australia melantik anggota PPLN untuk Pemilu 2024
Jumat, 3 Februari 2023 13:21 Wib
Ribuan warga Sydney mengungsi akibat banjir yang semakin memburuk
Selasa, 5 Juli 2022 11:55 Wib
Peraih emas Olimpiade Sydney McLaughlin pecahkan rekor dunia lari gawang 400m putri
Minggu, 26 Juni 2022 9:32 Wib
Ribuan orang meramaikan "Indonesian Night Market" di Sydney Australia
Senin, 20 Juni 2022 11:20 Wib
Peselancar Indonesia Rio Waida jadi juara di Sydney Surf Pro 2022
Selasa, 24 Mei 2022 18:18 Wib
Peselancar Rio Waida jadi juara open mens di Sydney Surf Pro 2022
Selasa, 24 Mei 2022 15:24 Wib
Garuda Indonesia mulai melayani rute penerbangan Sydney-Denpasar
Jumat, 4 Maret 2022 19:51 Wib