Makassar (ANTARA Sulsel) - Keluarga pasien yang dirawat di rumah sakit (RS) di Makasar mengeluhkan biaya transfusi darah, khususnya pengadaan kantong darah yang naik dari Rp175 ribu per kantong (250 cc) menjadi Rp185 ribu per kantong.
"Seharusnya dengan adanya program pelayanan kesehatan gratis baik yang dilakukan pemerintah pusat maupun daerah, masyarakat tidak semakin dibebani dengan biaya transfusi darah," kata salah seorang keluarga pasien di RS Labuang Baji, Wahidah, Kamis.
Namun kenyataannya, lanjut perempuan paruh baya itu, setiap tahun biaya kantong darah naik rata-rata Rp10 ribu. Sementara darah yang ditransfusikan adalah dari pihak keluarga pasien sendiri.
Hal senada dikemukakan, keluarga pasien di RS Haji Makassar, Norma.
Dia mengatakan, rata-rata pasien yang membutuhkan darah, biasanya diminta dari pihak keluarga yang menyumbang darah, karena alasan stok darah yang dibutuhkan di "bank darah" habis.
"Apabila pihak keluarga pasien yang menyediakan darah, masih harus membayar biaya administrasi atau kantong darah Rp185 ribu, sementara jika tidak terpaksa harus menebus minimal Rp250 ribu per kantong," katanya.
Kondisi tersebut, diakui Norma maupun Wahidah sangat memberatkan, apalagi dia termasuk kalangan ekonomi lemah dan sudah menggunakan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).
"Program kesehatan gratis Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar hanya menanggung biaya yang ringan-ringan saja, sedang biaya laboratorium, darah dan ST-Scan masih harus ditanggung pasien," kata Wahidah.
Berkaitan dengan hal tersebut, Salma Tadjang dari Lembaga Studi Kebijakan Publik (LSKP) Sulsel mengimbau, agar Pemkot tidak setengah-setengah dalam membuat program pelayanan kesehatan gratis bagi warganya dan segera menganggarkan pada APBD tahun ini. Sehingga masyarakat benar-benar merasa terbantu dan terpenuhi hak dasarnya.
"Selain sektor kesehatan yang harus diperhatikan, sektor pendidikan juga harus diprioritaskan, karena dua sektor itu adalah hak dasar bagi masyarakat," katanya.
(T.S036/S016)
Berita Terkait
Kemenkumham audiensi dengan Pj Gubernur Sulsel
Jumat, 3 Mei 2024 7:56 Wib
Fatayat NU Sulsel memperkuat kemitraan dengan Kemenag Sulsel
Jumat, 3 Mei 2024 0:34 Wib
Peringatan Hardiknas tingkat Provinsi Sulawesi Selatan bertabur penghargaan
Kamis, 2 Mei 2024 20:09 Wib
Bupati Pangkep harapkan Program Merdeka Belajar terlaksana dengan baik
Kamis, 2 Mei 2024 20:04 Wib
Sebanyak 20.222 peserta ikuti UTBK di Unhas
Kamis, 2 Mei 2024 19:55 Wib
Unhas bantu membiayai pendidikan 86 mahasiswa
Kamis, 2 Mei 2024 19:54 Wib
Basarnas dan RSUD Sulbar menandatangani kesepakatan penyelenggaraan SAR
Kamis, 2 Mei 2024 19:53 Wib
Pemprov Sulbar percepatan satu data provinsi menuju satu data Indonesia
Kamis, 2 Mei 2024 18:23 Wib