Makassar (Antara Sulsel) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar melakukan sosialisasi pengurangan risiko bencana (PRB) bagi pelajar SMP di lingkungan sekolah setempat.
"Sosialisasi dimaksudkan supaya pelajar sudah tahu bagaimana cara mengurangi risiko bencana khususnya banjir yang sering terjadi, sehingga antisipasi sedini mungkin bisa dilakukan," kata Kepala Pelaksana BPBD Makassar Muhammad Rulsy, di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.
Dalam sambutannya dia mengatakan, kegiatan ini sebagai inovasi untuk melibatkan pelajar di sekolah terhadap pentingnya pengurangan risiko bencana yang rawan terjadi di Makassar.
Menurutnya, penyebaran informasi melalui pelajar di sekolah lebih efektif sebab mereka lebih mudah menerima secara `Transfer Knowledge` dan ikut menyebarluaskannya dengan cepat baik ke sesama teman, keluarga maupun masyarakat.
"Sosialisasi ini bukan hanya untuk membuat anak-anak tahu tentang bencana, tetapi bagaimana pelajar ini bisa menjadi agen perubahan penyebaran pengetahuan terutama bagi teman dan keluarga mereka sendiri," papar dia ditempat itu.
Saat ini lanjut dia, pelajar `Zaman Now` sebagai generasi masa depan harus mempunyai pengetahuan mengenai bagaimana pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Sementara Kepala Bidang Pencegahan & Kesiapsiagaan BPBD, Muhammad Lutfi pada kesempatan itu menambahkan, kegiatan ini dilaksanakan di empat SMP dengan dengan melibatkan guru dan pelajar.
Kegiatan ini, kata dia merinci dilaksanakan selama empat hari mulai tanggal 12 Desember di sekolah SMP 2, kemudian tanggal 13 Desember di sekolah SMP 3, tanggal 14 di sekolah SMP 7 dan tanggal 14 di sekolah SMP 24 Makassar.
"Sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan bagaimana model kesiapsiagaan dan pencegahan bencana kepada para pelajar. Termasuk meningkatkan kepedulian terhadap masalah bencana itu sendiri,"harapnya.
Selain itu para pelajar nantinya dapat mendukung usaha pencegahan dan berperan dalam mencegah terjadinya bencana yang rawan terjadi di Kota Makassar dan sekitarnya.
Kegiatan ini, ucap Lutfi, tidak hanya disampaikan melalui teori tetapi juga dikemas dengan model simulasi seperti bagaimana cara mencegah dan menanggulangi banjir jika sewaktu-waktu terjadi.
"Para pelajar akan lebih mudah memahami tindakan apa yang dilakukan sebelum, saat, dan sesudah terjadi bencana di lingkungan masyarakat, terutama di lingkungan sekolah," papar dia.
Pihaknya berharap, dari kegiatan tersebut sekolah bisa menjadi tempat yang aman terhadap bencana sekaligus menjadi tempat penyebaran pengetahuan tentang pencegahan dan pengurangan risiko bencana.
"Kami akan mendorong seluruh sekolah di Makassar untuk setidaknya membuat jalur evakuasi bencana. Bencana maupun peristiwa yang tidak terduga bisa saja terjadi dimana dan kapan saja, tapi kita siap menghadapinya, maka dapat mengurangi risiko yang akan terjadi," kata Lutfi didampingi Kasie Kesiapsiagaan, Nurhidayat Sukardin di SMP 7 Makassar.
Berita Terkait
Bawaslu buka lowongan 195 Panwascam Pilkada di Sulsel
Jumat, 3 Mei 2024 22:22 Wib
BPPMDT Kemendes PDTT memberi pelatihan Desa Wisata di Bone
Jumat, 3 Mei 2024 22:15 Wib
KPU Makassar tetapkan perolehan kursi hasil Pemilu Legislatif 2024
Jumat, 3 Mei 2024 22:07 Wib
Perumda Pasar dan Kejari Makassar lanjutkan kerja sama perdata dan TUN
Jumat, 3 Mei 2024 21:35 Wib
Unhas paparkan pentingnya peningkatan layanan kesehatan di konferensi THT
Jumat, 3 Mei 2024 19:55 Wib
Basarnas Makassar menurunkan puluhan personel tangani bencana di Sulsel
Jumat, 3 Mei 2024 19:19 Wib
Politeknik ATI Makassar masih buka pendaftaran maba lewat JARVIS Bersama dan Mandiri
Jumat, 3 Mei 2024 15:02 Wib
Prof Karta Jayadi terpilih sebagai Rektor Universitas Negeri Makassar
Jumat, 3 Mei 2024 13:43 Wib