Kupang (ANTARA Sulsel) - Arus mudik Lebaran 1435 Hijriah khusus penumpang yang menggunakan kapal motor penyeberangan dari Pelabuhan Nusa Lontar Bolok Kupang ke berbagai wilayah Nusa Tenggara Timur semakin meningkat dari 30 persen H-2 menjadi 40 persen pada H-1.
"Semakin tinggi jumlah penumpang karena semakin dekatnya puncak perayaan Idul fitri 1435 Hijriah," kata General Manajer PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Fery Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Arnol Janssen di Kupang, Minggu.
Peningkatan arus mudik penumpang dari Kupang lebih terasa pada penyeberangan tujuan Rote Ndao, diikuti Lembata dan Flores lalu Sumba di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada H-2 da H-1 menggunakan kapal motor penyeberangan (KMP) Fery.
Sehingga katanya kondisi ini menambah lonjakan dalam hitungan jam dalam satu hari saja mencapai 40 persen dari sehari sebelumnya sekitar 30 persen.
"Semakin meningkatnya arus mudik penumpang itu tidak membuat pihak pengelola angkutan sungai dan penyebrangan (ASDP) Kupang-NTT pun kehilangan akal mengatasi kondisi ini, karena jumlah langkah antisipasi telah disiapkan sebelumnya diantaranya penambah frekuansi dan mengutamakan penumpang ketimbang bawang seperti kenderaan," katanya.
Pihak ASDP, terpaksa mengurangi muatan kendaraan untuk memprioritaskan pemudik Lebaran. "Solusi yang kami tempuh adalah mengurangi kendaraan roda dua dan empat untuk memprioritaskan pemudik Lebaran yang menggunakan jasa kapal fery," kata Janssen.
Jannsen menyebut sekitar 15 persen kendaraan roda dua dan 10 persen kendaraan roda empat dan enam harus diturunkan dan menaikkan pemudik, baru tidak terjadi over kapasitas.
Jansen lebih lanjut mengatakan, kepadatan arus pemudik mulai terasa sejak sepekan terakhir di pelabuhan Bolok Kupang setiap jadwal penyeberangan kapal ferry tujuan pelabuhan Lewoleba di Lembata, waibalum di Flores Timur dan Aimere di Flores Tengah yang menghubungkan Flores Barat dan Pulau Sumba. "Pelabuhan Aimere, kabupaten Ngada, Pelabuhan Ende, kabupaten Ende, pelabuhan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat dan Pelabuhan Waikelo Kabupaten Sumba Barat jarak tempuhnya lebih jauh (semalam dan dua hari lamanya di laut) ketimbang ke Leoleba dan Waibalun yang jarak tempuhnya dekat sehingga hanya ditempuh satu malam dan satu hari," katanya.
"Untuk yang jarak jauh, sering terjadi antrean pemudik Lebaran ini semakin tinggi dan bahkan nyaris tak terkendali karena jadwal pelayaran kapal ferry ke setiap pelabuhan tersebut di atas di pulau Flores dan Sumba ini hanya sekali dalam seminggu," katanya.
Akibatnya, pemudik yang berada di daratan pulau Flores dan Sumba ini tidak ingin membatalkan jadwal mudik yang telah ditetapkan, sehingga dengan terpaksa menyerbu kapal ferry, sekalipun keberangaktan fery tersebut bukan menuju langsung tempat tujuan mudik.
"Tidak masalah pak nanti dari Ende kami menggunakan bus atau mobil carteran menuju Larantuka, Flores Timur dan atau Maumere kabupaten Sikka," kata Hajah Nining, keburu menaikki tangga kapal Fery menuju Ende.
Ia mengaku setiap tahun selalu menggunakan jasa kapal ferry karena harga murah. "Itu sudah keputusan sekeluarga pak, agar setiap tahun merayakan Idul Fitri bersama orangtua yang sudah usia lanjut di kampung halaman," katanya.
Menurut Janssen, saat ini armada kapal fery yang dikelola ASDP hanya delapan unit untuk melayani sekitar 18 titik per minggu ke sembilan pelabuhan regional dan 22 pelabuhan lokal yang disinggahi kapal penumpang milik Pelni, armada pelayaran rakyat, armada perintis dan kapal penyeberangan ferry yang tersebar merata di NTT.
Sementara lintasan yang diprediksi juga mengalami peningkatan seperti Kupang-Kalabahi, Kupang ¿ Ende dan Kupang ¿ Larantuka akan diatasi dengan menggantikan armada, dari kapal yang kapasitasnya 500 hingga 600 penumpang dan kendaraaan roda dua dengan kapal yang berkapasitas 1.000 orang.
¿Yang biasanya dilayani dengan KM Rokatenda dan KM Balibo berkapasitas 500 orang, akan kita ganti dengan KM Ranaka dan KM Inerie yang 1.000 penumpang,¿ tambahnya.
Menurutnya, saat ini mulai terjadi lonjakan penumpang mencapai 40 persen dari biasanya karena bertepatan dengan hari fakultastif (Sabtu dan inggu) menuju libur nasional Lebaran 28-29 JUli dan disambung dengan cuti bersama.
Karena itu, lanjutnya, pihaknya akan memaksimalkan delapan armada milik ASDP untuk melayani semua lintasan penyebarangan di NTT. Kapal-kapal itu semua dalam kondisi laik dan akan beroperasiseperti biasa. M. Yusuf
Berita Terkait
Catatan evaluasi layanan transportasi di Indonesia
Selasa, 23 April 2024 9:30 Wib
Bandara Hasanuddin melayani 473.798 penumpang selama posko lebaran
Sabtu, 20 April 2024 21:46 Wib
MUI : Tradisi Lebaran Ketupat tidak bertentangan dengan Islam
Jumat, 19 April 2024 14:51 Wib
Menhub sebut pergerakan arus mudik-balik Lebaran 2024 capai 242 juta orang
Jumat, 19 April 2024 13:26 Wib
Pemkab Bulukumba catat 50 ribu pengujung ke objek wisata Pantai Bira
Kamis, 18 April 2024 6:22 Wib
Arus balik penumpang di Pelabuhan Makassar tembus 40 ribuan
Rabu, 17 April 2024 22:35 Wib
Wabup Pangkep sidak sejumlah OPD pascalibur Lebaran 1445 H
Rabu, 17 April 2024 20:36 Wib
Jaringan telekomunikasi XL Axiata selama libur Ramadhan dan Lebaran 2024 aman terkendali
Rabu, 17 April 2024 17:26 Wib