Makassar (ANTARA Sulsel) - Pelaksana tugas Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Sulawesi Selatan kubu Agung Laksono, Yasril Ananta Baharuddin tidak mengakui apel akbar yang bakal digelar kepengurusan Syahrul Yasin Limpo.
"Kami justru ingin memfasilitasi untuk bersama-sama dengan DPD memperkuat konsolidasi partai. Salah satunya menyelenggarakan musda-musda yang akan menghasilkan pengurus di bawah kepemimpinan putra putri terbaik Sulsel," ujar Yasril melalui pesan blackberry massenger (BBM), Rabu.
Konsolidasi yang dikemas dalam bentuk apel akbar oleh Syahrul Yasin Limpo mengundang seluruh DPD I se-Indonesia termasuk DPP kubu Aburizal Bakrie (ARB) dan Agung Laksono.
Apel akbar itu akan dilaksanakan bulan ini guna mengonsolidasikan konflik yang terjadi pada tingkat DPP. Konsolidasi juga untuk menengahi konflik agar tidak berimbas pada tingkat bawah.
Yasril sendiri yang menanggapi rencana kepengurusan SYL itu lebih memilih memperkuat konsolidasi dan mempersiapkan musyawarah daerah (Musda) baik di tingkat DPD II maupun DPD I.
Setelah melakukan Musda, Yasril Ananta kemudian mempersiapkan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Itu, ujar dia, berdasarkan putusan Mahkamah Partai Golkar yang final serta mengikat dan telah diamanatkan oleh Undang-undang Partai Politik.
"Jadi itulah landasan hukumnya selain petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis (Juklak/Juknis) serta petunjuk organisasi dan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Golkar," jelasnya.
Lebih jauh, Yasril berharap seluruh kader beringin di Sulsel membaca peraturan atau perundangan dimaksud secara menyeluruh dan terpadu sebelum berkomentar.
"Saran saya baca peraturan dan perundang-undangan dulu. Jangan sampai malah terkesan asal bunyi (asbun) saja," tuturnya.
Meski begitu, Yasril menyatakan jika dirinya tetap menghargai setiap pandangan dan sikap yang dipilihnya walaupun dengan konsekuensi dipertanggujawabkan di kemudian hari. Yasril pun kembali menolak anggapan bahwa dirinya menggantikan kepemimpinan Syahrul Yasin Limpo di Sulsel.
"Menolak itu apanya. Jangan dilihat itu pelaksana tugas seperti menggantikan kepemimpinan Syahrul, sama sekali tidak. Jadi tolong dilihat pelaksana tugas DPP Partai Golkar ini justru ingin memfasilitasi DPD memperkuat partai di tingkat bawah," tandasnya. Agus Setiawan
Berita Terkait
Golkar DKI Jakarta memastikan Ridwan Kamil maju di Pilkada Jawa Barat
Jumat, 26 April 2024 16:59 Wib
Golkar lebih mendorong Ridwan Kamil maju Pilkada 2024 di Jabar
Kamis, 25 April 2024 19:23 Wib
Ketua DPD II Lutra mendukung Airlangga kembali pimpin Golkar
Kamis, 18 April 2024 23:37 Wib
Partai Golkar targetkan kemenangan pilkada serentak 60 persen
Sabtu, 13 April 2024 21:03 Wib
Erwin Aksa dorong Appi kembali maju di Pilwali Makassar
Sabtu, 13 April 2024 18:39 Wib
Bamsoet : Indonesia butuh demokrasi gotong-royong, bukan oposisi
Jumat, 12 April 2024 7:00 Wib
ketum Partai Golkar Airlangga tanggapi rencana pertemuan Prabowo dan Megawati
Rabu, 10 April 2024 12:01 Wib
Airlangga menanggapi kemungkinan aklamasi di Munas Golkar
Senin, 8 April 2024 1:51 Wib