Makassar (ANTARA Sulsel) - Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan melakukan sosialisasi Sistem Informasi Debitur (SID) untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, sekaligus menjaga reputasi kredit.
"Sosialisasi ini untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai latar belakang, fungsi, dan alur SID," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Wilayah I Sulawesi, Maluku, dan Papua Causa Iman Karana di Makassar, Kamis.
Menurut dia, dengan mengetahui fungsi dan kinerja SID, maka juga akan meningkatkan akses masyarakat luas terhadap fasilitas kredit termasuk dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga reputasi kredit.
Dia mengatakan, peran BI sebagai fasilitas dalam mendorong fungsi intermediasi perbankan dalam memajukan sektor riil melalui optimalisasi SID yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi baik nasional maupun daerah.
"Jadi, SID bagi masyarakat dan juga debitur itu yang pertama adalah memberikan pemahaman tentang fungsi, alur kinerja SID, sedangkan bagi perbankan itu adalah alat untuk mitigasi risiko," katanya.
Berkaitan dengan perkembangan SID, lanjut dia, hingga kini jumlah pelapor bank umum sebanyak 119 dengan 3.611 kantor cabang, sedang BPR 1.348 dengan 2.915 kantor cabang dan 28 perusahaan pembiayaan di seluruh Indonesia.
Untuk jumlah permintaan Informasi Debitur Individual (IDI) secara nasional adalah sekitar 2,5 juta permintaan rata-rata setiap bulan pada 2015.
Sementara itu, di wilayah Kantor Perwakilan BI Prov Sulsel jumlah pelapor adalah 48 bank umum dengan 148 kantor cabang. Sedangkan BPS/S sebanyak 17 BPR/S dengan 29 kantor cabang.
Karena itu, Kantor Perwakilan BI Prov Sulsel juga membuka pelayanan permintaan IDI kepada masyarakat (debitur).
"Saat ini kami melayani permintaan pengajuan IDI setiap hari kerja dan pengambilan hasilnya (IDI historis) pada Rabu dan Kamis pukul 14.00 - 16.00 Wita," kata Iman.
Berdasarkan data Kantor Perwakilan BI Sulsel, selama periode Januari 2014 hingga Maret 2015, terdapat 485 keluhan terkait SID atau rata-rata 32 permintaan per bulan. Dari jumlah keluhan itu, sebagian besar disebabkan kurangnya penjelasan dari pihak bank kepada debitur bersangkutan. Sigit Pinardi
Berita Terkait
MUI: Program makan siang dan susu gratis terobosan menuju generasi Indonesia Emas 2045
Jumat, 26 April 2024 15:28 Wib
Piala Asia U23 - STY merasa campur aduk seusai mengantar Indonesia ke semifinal
Jumat, 26 April 2024 15:19 Wib
Menkeu: Pembiayaan utang Indonesia turun 53,6 persen
Jumat, 26 April 2024 15:17 Wib
Kiper Timnas Indonesia: Kami ingin menjadi juara Piala Asia U-23
Jumat, 26 April 2024 15:15 Wib
Shin Tae-yong menebar ancaman ke calon-calon lawan Indonesia
Jumat, 26 April 2024 15:14 Wib
Menkeu proyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2024 capai 5,17 persen
Jumat, 26 April 2024 15:12 Wib
Shin Tae-yong sudah merasa Indonesia akan capai semifinal
Jumat, 26 April 2024 15:08 Wib
Timnas Indonesia U-23 lolos ke semifinal AFC, Presiden Jokowi: Sangat bersejarah!
Jumat, 26 April 2024 12:29 Wib