Makassar (ANTARA Sulsel) - Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Partai Nasdem Enggartiasto Lukita mengingatkan seluruh kader agar tidak berkhianat terhadap partai dengan tidak mendukung keputusan Dewan Pimpinan Pusat.
"Semoga ini menjadi perhatian bagi semuanya agar tidak ada yang kecewa dengan keputusan yang diambil oleh partai dan semoga tidak ada yang berkhianat," tegasnya di Makassar, Kamis.
Dia mengatakan, Nasdem yang merupakan partai paling muda di antara semua kontestan pada pemilu 2014 serta pilkada serentak 2015 punya target untuk jangka panjang.
Partai Nasdem tetap dengan tujuannya yakni memenangkan pemilihan umum 2019. Karenanya, semua kader yang tersebar di seluruh Indonesia agar memerhatikannya dan membawa partai ini lebih besar lagi.
"Nasdem akan menjadi partai besar dan memenangkan Pemilu 2019. Saya rasa semua kader juga memiliki visi yang sama untuk membesarkan partai," katanya.
Enggartiasto dalam acara deklarasi kepala daerah di Sulawesi Selatan itu menginginkan kepada semua kader untuk memiliki karakter dan menyamakan semangat dengan partai.
Kader khususnya para ketua partai politik di tingkat DPD maupun DPC juga dituntut untuk memiliki kedewasaan yang tinggi dengan mendukung serta memenangkan calon kepala daerah usungan Nasdem.
Bukan cuma itu, para kader yang mendapat dukungan partai dalam pilkada ini agar tidak lagi mencalonkan diri sebagai calon bupati ataupun wakilnya karena keputusan DPP sudah dikeluarkan.
"Apabia ada yang ingin mencalonkan lagi sebagai bupatai atau wakil bupati dipersilakan meninggalkan partai ini karena kita tdak mau mendua," jelasnya.
Enggartiasto menegaskan, Partai Nasdem juga melarang jajarannya menjadi tim sukses atau melakukan kegiatan selain yang telah ditetapkan oleh partai. Apakah menjadi tim sukses keluarga, kerabat atau tetangga.
"Kalau mau demikian, silakan tinggalkan partai ini. Kita tidak mau ada yang berkhianat," ucapnya.
Sebelum dilaksanakan deklarasi calon bupati di seluruh kabupaten itu sempat diwarnai gejolak karena banyaknya kader yang menentang keputusan DPP karena lebih memilih mendukung figur eksternal.
"Ini hanyalah reaksi dari teman-teman karena ternyata DPP lebih memilih mengusung figur eksternal ketimbang kader potensial Nasdem," kata Ketua DPD Nasdem Luwu Timur Saldy Mansyur.
Dia mengatakan, keputusan yang diambil DPP Nasdem dengan mengesampingkan kader dan memilih figur eksternal pada pilkada 9 Desember mendatang itu menimbulkan kekecewaan kader.
Saldy menuturkan, sejak lama banyak kader yang sudah mempersiapkan diri untuk maju dalam pesta demokrasi lima tahunan itu. Bahkan tidak sedikit biaya yang dikeluarkan.
Namun beberapa pertimbangan yang diambil itu justru telah menimbulkan kekecewaan terhadap diri kader Nasdem itu sendiri. Bahkan dia mengaku jika DPW punya andil dalam penetapan cabup tersebut.
Berita Terkait
Tiga parpol berkomunikasi bahas koalisi hadapi 24 Pilkada di Sulsel
Kamis, 2 Mei 2024 19:55 Wib
Partai Nasdem melirik dai masuk bursa Pilwalkot Makassar
Selasa, 30 April 2024 22:56 Wib
NasDem: Surya Paloh tidak menghadiri pembubaran Timnas AMIN
Selasa, 30 April 2024 15:51 Wib
Anies menghormati langkah PKB dan NasDem gabung koalisi Prabowo-Gibran
Sabtu, 27 April 2024 19:51 Wib
Surya Paloh: Belum ada tawaran kursi menteri untuk NasDem
Sabtu, 27 April 2024 10:59 Wib
Prabowo dan Surya Paloh sepakat bekerja sama untuk kepentingan rakyat
Kamis, 25 April 2024 19:27 Wib
NasDem berkomitmen gabung koalisi untuk membantu pemerintahan Prabowo
Kamis, 25 April 2024 19:24 Wib
Pengamat: NasDem-PKB berpotensi gabung KIM pada gelombang pertama
Kamis, 25 April 2024 13:54 Wib