Makassar (ANTARA Sulsel) - Komisi Pemilihan Umum Daerah Sulawesi Selatan sehari setelah masa pendaftaran ditutup, langsung menjadwalkan tahapan selanjutnya yakni tes kesehatan bagi para pasangan calon kandidat yang telah mendaftarkan diri di KPUD masing-masing.
"Tahapan sudah tersusun rapih dan setelah masa pendaftaran ditutup, maka akan dilanjutkan dengan tes kesehatan bagi pasangan calon yang mendaftar," ujar Ketua KPU Sulsel Muh Iqbal Latief di Makassar, Selasa.
Untuk tes kesehatan pada 29 Juli hingga 2 Agustus di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo yang merupakan rujukan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Selatan direncanakan untuk tiga kabupaten saja.
Tiga kabupaten itu yakni Maros, Gowa dan Pangkajene Kepulauan (Pangkep). Ketiga KPUD itu akan menunjuk RSUD Wahidin Sudirohusodo untuk memeriksakan kondisi kesehatan pasangan calon bupati dan wakil tersebut.
"Sebentar malam, KPU tiga daerah Gowa, Maros dan pangkep sosialisasi ke pasangan kandidat soal jadwal tes kesehatan," katanya.
Berikutnya, pasangan kandidat di pilkada Bulukumba, Soppeng, Barru dan Tana Toraja akan memeriksakan kesehatan, Kemudian pada hari ketiga ada Kabupaten Kepualaun Selayar, Luwu Timur, Luwu Utara dan Toraja Utara.
Iqbal menjelaskan KPU mengatur jadwal tes kesehatan pasangan kandidat di 11 daerah berdasarkan jarak antara Makassar dengan daerah-daerah yang menggelar pilkada.
"Kita aturkan jadwal, hari pertama itu untuk daerah-daerah yang dekat dengan Makassar. Begitupun selanjutnya," kata dia.
Iqbal menambahkan tes kesehatan nantinya akan dilakukan di RS Wahidin Soedirohusodo yang dimana pasangan kandidat akan langsung ditangani dokter yang ditunjuk oleh IDI.
"Setidaknya ada 60 dokter ahli yang diturunkan IDI untuk memeriksa pasangan kandidat," ucapnya.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Selatan Prof Dr Abdul Kadir mengatakan, biaya pemeriksaan kesehatan calon bupati 11 kabupaten di Sulawesi Selatan dianggarkan Rp 60 Juta persatu KPU Kabupaten.
"KPU memang menganggarkan pemeriksaan kesehatan, kami minta anggaran itu terus terang Rp60 juta termasuk biaya jasa dokter dan lainnya, dari total 11 Kabupaten mencapai Rp660 juta," katanya.
Direktur Umum Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo itu menambahkan, nantinya tiap calon akan menjalani sekitar 40 item tes kesehatan. Tes itu melibatkan dokter ahli dari berbagai bidang.
"Semua diperiksa jantung, Narkoba HIV/AIDS termasuk tes pemeriksaan uji psikologi, ingatan atau memori dan lainnya. Ada 60 dokter ahli yang di libatkan dalam pemeriksaan itu," ucapnya.
Lebih lanjut, Abdul menuturkan, seorang calon akan dianggap gugur dalam tes kesehatan jika terdapat lima atau lebih item yang tidak dipenuhi.
Jika ada calon yang dianggap gugur, IDI akan merekomendasikan ke KPU. Tapi sifatnya rahasia dan yang mengetahui hanya KPU dan pihak kandidat sesuai dengan surat pernyataan.
Berita Terkait
MIC Kemenkumham Sulsel sosialisasi pendaftaran merek bagi UMKM
Sabtu, 27 April 2024 5:24 Wib
Kakanwil Kemenkumham Sulsel laporkan kinerja positif ke Menkumham
Sabtu, 27 April 2024 0:27 Wib
Sejumlah Kepala Rutan di Sulsel ziarah ke makam pahlawan
Jumat, 26 April 2024 18:41 Wib
Pengusaha Malaysia akan berinvestasi Rp1 triliun di Sulsel
Jumat, 26 April 2024 17:11 Wib
Pengusaha Malaysia sepakat berinvestasi 80 juta dolar AS di Sulsel
Jumat, 26 April 2024 15:23 Wib
Bawaslu Maros mulai rekrut pengawas Pilkada 2024 dengan dua kategori
Jumat, 26 April 2024 6:46 Wib
Kakanwil Kemenkumham Sulsel menemui Kapolda tingkatkan sinergisitas
Jumat, 26 April 2024 0:17 Wib
DPRD Sulsel ungkap banyak calon titipan KPID dan KIP
Kamis, 25 April 2024 20:52 Wib