Pangkep, Sulsel (ANTARA Sulsel) - Sejumlah artis Dangdut Academy (D'Academy) Indosiar dan KDI ikut ambil bagian dalam pelepasan 56 Tukik yang
dilaksanakan oleh Polres di Pulau Langkadea, Kecamatan Tupabbiring,
Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep).
"Hari ini sahabat saya yang juga artis D'Academy Aty Kodong bersama
teman-temannya sengaja datang ke Pangkajene Kepulauan untuk melepas
Tukik ke laut," ujar Kapolres Pangkep AKBP Moh Hidayat di Pangkep,
Sabtu.
Dia mengatakan, pelepasan 56 Tukik ini yang dilaksanakan pada Sabtu
pagi, memang sudah direncanakan karena bertepatan dengan satu tahun
dirinya menjabat Kapolres sekaligus rangkaian Hari Ulang Tahun 56
Kabupaten Pangkep.
"Kenapa cuma 56 Tukik yang kami lepas karena memang jumlah itu sama
dengan HUT ke-56 Pangkajene Kepulauan yang bertepatan juga setahun
kepemimpinan saya sebagai Kapolres di sini," katanya.
Beberapa rekan kerja Aty Kodong yang juga sesama artis D'Academy yang
ikut serta pelepasan Tukik itu antara lain Jay si Raja KDI 3 dan
Sudirman KDI alias Bang Jali Makassar.
Hidayat menyebutkan, Tukik yang baru dilepaskan ini baru berusia
sehari karena pada Jumat (1/4) itu telah menetas 105 Tukik dari 145
butir telur penyu. 40 telur lainnya itu gagal menetas.
Selain itu, di Pulau Langkadea ini, merupakan salah satu destinasi
wisata bahari pertama di Kabupaten Pangkajene Kepulauan yang sejak tahun
1990 sudah dikenal masyarakat di Sulsel.
"Tukik-tukik ini baru berusia sehari. Kemarin itu, ada 105 Tukik
yang berhasil menetas dan 40 telur lainnya gagal menetas. Jumlah telur
itu 145 butir. Kita berharapnya, tukik ini bisa berkembang dan besar di
laut karena dari jumlah itu tidak mungkin bisa besar semua karena ada
juga yang dimakan oleh ikan," jelasnya.
Mantan Kapolres Kepulauan Selayar itu menuturkan, tukik yang
nantinya berkembang dan berukuran besar merupakan salah satu hewan laut
yang dilindungi Undang Undang.
Hidayat mengaku jika sejak Mei 2015, pada acara "Declaration of
Stop Destructive Fishing" di Pulau-pulau Pangkep, dia mengharapkan
masyarakat khususnya nelayan tidak langi menjadikan penyu sebagai hewan
laut yang diincar karena jumlahnya sudah hampir punah.
"Kami ini tidak bangga melakukan penangkapan-penangkapan yang kami
banggakan itu jika ada masyarakat yang kita edukasi, kita dampingi
secara persuasif kemudian berubah dan meninggalkan cara-cara ilegal.
Itulah kebanggan kami," terangnya.