Kupang (Antara Sulsel) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengatakan daerahnya siap menjadi sentra produksi garam untuk memenuhi kebutuhan nasional yang selama ini masih didatangkan dari luar (impor).
"Secara potensi, produksi garam kita sangat besar bahkan dua kali produksi garam di Madura, kalau di Madura 60 ton per hektare di sini 120 ton per hektare," katanya di Kupang, Jumat.
Gubernur dua periode itu mengatakan, saat ini Perusahaan Negara (PN) Garam tengah menggarap 400 hektare di Teluk Kupang dan sudah menghasilkan, 1 hektare bisa mencapai 120 ton.
"Hasil produksi garam tersebut juga berkualitas tinggi karena didukung dengan kondisi laut yang biru dan panasnya panjang," katanya pula.
Dia mengatakan, sebelumnya telah melakukan rapat khusus dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan untuk membicarakan khusus tentang potensi garam di NTT.
Saat ini, katanya, Indonesia masih mengimpor garam dari luar dengan besaran mencapai 6 juta ton per tahun.
"Pemerintah ingin agar angka impor bisa turun signifikan dengan mengandalkan dari dalam negeri dan karena itu lahan yang paling cocok di Nusa Tenggara Timur," katanya.
Dia mengatakan, pemerintah membutuhkan kira-kira 20 ribu hektare untuk mengurangi secara signifikan impor garam dari luar ke Indonesia.
Gubernur Lebu Raya menjelaskan, potensi garam yang dimiliki yakni di Kabupaten Malaka sekitar 30.000 hektare, di Teluk Kupang 8000 hektare, Kabupaten Rote sekitar 1000 hektare.
Selain itu, Kabupaten Ende 2.000 hektare, di Reo hampir 5.000 hektare, dan Nagekeo sekitar 1000 hektare.
Dia menyebutkan, khusus untuk produksi garam industri di Nagekeo, pemerintah telah bersepakat agar PN garam bisa mengambil alih.
Hal itu dikarenakan produksi garam yang bekerja sama dengan pihak Australia itu sudah tidak berjalan selama 11 tahun sehingga harus diambil alih.
"Saya tidak yakin kalau kita kasih Australia yang bikin karena sudah 11 tahun tidak jalan. Karena kalau dia bikin di sini ekspor dari negaranya ke Indonesia menjadi terhambat," katanya.
Gubernur Lebu Raya mengatakan, pemerintahannya optimistis potensi garam setempat bisa dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan nasional dalam mendukung swasembada garam.
"Kalau butuh 20.000 hektare maka NTT sangat memungkinkan yang penting ada kemauan kita untuk mulai membangun untuk garam," katanya.
Berita Terkait
DPRD Sulsel:Terobosan Pj Gubernur mampu tekan biaya distribusi
Kamis, 25 April 2024 14:01 Wib
Mendagri tunjuk Sadli le jadi Plh Gubernur Maluku isi kevakuman
Kamis, 25 April 2024 13:46 Wib
Pj Gubernur Sulsel melantik 89 pejabat administrator dan 77 pengawas
Rabu, 24 April 2024 20:28 Wib
Pj Gubernur Sulbar: Presiden Jokowi dukung pembangunan infrastruktur
Rabu, 24 April 2024 19:54 Wib
Pj Gubernur Sulsel serahkan penghargaan kepada Lantamal VI Makassar
Rabu, 24 April 2024 15:09 Wib
Pj Gubernur Sulsel resmikan sejumlah proyek di Hari Jadi Soppeng
Rabu, 24 April 2024 15:08 Wib
PJ Gubernur Sulbar mengapresiasi masyarakat usai kunjungan Jokowi lancar
Rabu, 24 April 2024 13:36 Wib
Bawaslu Sulsel : Tiak ada aduan Pj Gubernur disebut MK bagikan bansos
Selasa, 23 April 2024 19:23 Wib