Makassar (Antara Sulsel) - Dinas Pemadam Kebakaran Makassar mengerahkan 36 unit armada untuk memadamkan api yang berkobar di Pusat Grosir Butung Makassar Jalan Sulawesi.
"Kita kerahkan itu 36 unit armada dan kita khawatir apinya bisa merembes, makanya kita kerahkan seperdua kekuatan armada kita," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Makassar, Sulawesi Selatan, Imran Samad di Makassar, Rabu.
Semua armada yang dikerahkan itu berasal dari beberapa posko, mulai dari posko induk di Jalan Ratulangi, posko timur Gladiol dan posko utara Carester.
Imran memerintahkan semua posko untuk bergerak karena pengalaman sebelumnya kebakaran serupa yang terjadi di Pasar Butung ini beberapa tahun lalu berlangsung hingga tiga hari.
Karena itu, kakak dari mantan Ketua KPK Abraham Samad ini tidak ingin mengambil risiko dengan mengerahkan seperdua kekuatan armadanya untuk menguasai api dari berbagai sisi.
"Saya tidak mau ambil risiko, saya suruh semua bergerak. Tapi semua di posko itu ada `back-up`nya tidak semua turun karena kita menggunakan langkah antisipasi juga, siapa tahu ada kebakaran di tempat lain," katanya.
Kebakaran yang mulai terjadi sekitar pukul 11.00 Wita itu berhasil dikuasai oleh petugas pemadam setelah sejam lebih berkutat dengan api yang berkobar di Toko Ardillah.
"Alhamdulillah api berhasil kita kuasai dan tidak merembes ke sisi kiri dan kanan maupun belakangnya karena anggota langsung ke titik apinya," ujar Imran Samad.
"Kita kerahkan itu 36 unit armada dan kita khawatir apinya bisa merembes, makanya kita kerahkan seperdua kekuatan armada kita," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Makassar, Sulawesi Selatan, Imran Samad di Makassar, Rabu.
Semua armada yang dikerahkan itu berasal dari beberapa posko, mulai dari posko induk di Jalan Ratulangi, posko timur Gladiol dan posko utara Carester.
Imran memerintahkan semua posko untuk bergerak karena pengalaman sebelumnya kebakaran serupa yang terjadi di Pasar Butung ini beberapa tahun lalu berlangsung hingga tiga hari.
Karena itu, kakak dari mantan Ketua KPK Abraham Samad ini tidak ingin mengambil risiko dengan mengerahkan seperdua kekuatan armadanya untuk menguasai api dari berbagai sisi.
"Saya tidak mau ambil risiko, saya suruh semua bergerak. Tapi semua di posko itu ada `back-up`nya tidak semua turun karena kita menggunakan langkah antisipasi juga, siapa tahu ada kebakaran di tempat lain," katanya.
Kebakaran yang mulai terjadi sekitar pukul 11.00 Wita itu berhasil dikuasai oleh petugas pemadam setelah sejam lebih berkutat dengan api yang berkobar di Toko Ardillah.
"Alhamdulillah api berhasil kita kuasai dan tidak merembes ke sisi kiri dan kanan maupun belakangnya karena anggota langsung ke titik apinya," ujar Imran Samad.