Tokyo (Antaranews) - Wakil Presiden Jusuf Kalla di Tokyo, Rabu mengatakan Pemerintah Jepang meminta kesempatan lebih besar untuk berinvestasi di Indonesia dengan bekerja sama di bidang industri otomotif dan perdagangan. "Tidak banyak sebenarnya, hanya minta diberikan kesempatan yang lebih besar. Jadi mereka tetap memperbesar investasi di Indonesia, dan malah cenderung untuk menambah kelompok-kelompok investasi," kata Wapres Jusuf Kalla kepada Antara di Tokyo, Rabu.
Wapres Jusuf Kalla berada di Tokyo, Jepang untuk menghadiri acara The 24th International Conference on the Future of Asia di Hotel Imperial Tokyo, Jepang sejak Senin (11/6) hingga Rabu (13/6).
Dalam rangkaian acara tersebut, selain menyampaikan pidato, Wapres Kalla juga menerima sejumlah kunjungan kehormatan dari Deputi Perdana Menteri Vietnam Truong Hoa Binh, MUFG Bank, Marubeni Corporation, Ketua Asosiasi Jepang-Indonesia (Japinda) dan Menteri Pembangunan Ekonomi, Menteri Lingkungan Hidup, Menteri Perdagangan dan Pertumbuhan Ekspor Selandia Baru David Parker.
Wapres mengatakan hampir semua relasi tersebut mengutarakan keinginannya untuk meningkatkan investasi dan memperluas jaringan bisnisnya di Indonesia.
MUFG Bank, lanjutnya, telah menawarkan diri untuk menggandeng usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia untuk mendukung industri kecil dan menengah di Tanah Air. "Jadi sebenarnya Jepang melihat kita dalam dua hal, yakni potensi pasar yang besar dan potensi tenaga kerja yang besar. Semuanya begitu keingingannya, meningkatkan investasi. Tidak ada yang menyampaikan keluhannya," jelasnya.
Pola pikir Pemerintah dan pengusaha swasta Jepang dalam berinvestasi mulai bergeser. Dahulu, investasi Jepang di Indonesia didasarkan sesuai dengan keinginan pemberi modal. Kini, investasi tersebut dilakukan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh Pemerintah Indonesia. "Bagi mereka itu investasi sesuai kebutuhan, tidak mensyaratkan apa-apa. Jadi terbalik pemikirannya, bukan 'saya butuh ini' tetapi 'apa yang dibutuhkan Indonesia'. Mereka sistemnya begitu," jelasnya.
Sementara itu, dalam pertemuannya dengan Menteri Parker, Wapres mengatakan bahwa Selandia Baru ingin menawarkan produk daging dan susu sapi ke Indonesia, untuk semakin mempererat hubungan bilateral kedua negara.
Terkait akan hal itu, Wapres Kalla mempersilakan Selandia Baru untuk meningkatkan investasinya di bidang perdagangan hewan ternak dan olahannya, namun harus siap bersaing dengan negara-negara yang telah lebih dulu mengekspor daging sapi ke Indonesia. "Selandia Baru juga ingin meningkatkan perdagangan, contohnya mereka kan ada susu, daging sapi dan biri-biri. Mereka menawarkan pasar itu. Saya bilang ya 'silakan bersaing dengan Australia, Brasil dan India. jadi mereka harus bersaing," ujarnya.
Selain di bidang perdagangan produk hewan ternak, Selandia Baru juga menawarkan teknologi di bidang panas bumi atau geothermal.
Kereta Cepat
Wakil Presiden Jusuf Kalla di Tokyo, Rabu, mengatakan model perlintasan kereta cepat Jakarta-Surabaya masih menjadi pertimbangan, apakah akan menggunakan bentuk layang atau bawah tanah. "Sekarang kita sudah putuskan untuk segera memulai itu, tinggal studinya yang lengkap sedang dibuat bersama dengan Kementerian Perhubungan. Kalau lintasan itu bisa dibuat 'elevated' atau 'underground', maka itu bisa cukup lima atau enam jam Jakarta-Sruabaya," kata Wapres Jusuf Kalla kepada Antara di Tokyo, Rabu.
Menurut Kalla, perjalanan kereta api dari Jakarta ke Surabaya saat ini menempuh waktu 12 jam karena masih banyak terdapat perlintasan sebidang. Oleh karena itu, dengan adanya kereta cepat tersebut nantinya dapat menjadi pilihan moda transportasi masyarakat. "Kalau itu bisa dibuat 'elevated' atau 'underground', maka itu bisa cukup 5 - 6 jam Jakarta ke Surabaya. Itu bisa bersaing dengan pesawat terbang. Sekarang kan orang lebih memilih pesawat terbang karena relatif lebih murah, juga relatif lebih cepat," tambahnya.
Pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Surabaya dimulai 2019, dengan membangun perlintasan baru dari Jakarta hingga ke Semarang. Sementara untuk rute dari Semarang ke Surabaya akan dilalui dengan perlintasan yang sudah ada milik PT Kereta Api Indonesia (KAI). "Rencana mulai (pembanguna) tahun depan. Ya ini tahap pertama dahulu, itu sampai Semarang. Umumnya kan sebagian besar perlintasan itu sudah dikuasai PT KAI; tinggal dibangun satu line lagi sehingga akan menjadi tiga lintasan," ujarnya.
Proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dibangun dengan metode pembiayaan pinjaman lunak (soft loan), dengan tenor 40 tahun dan masa tenggang 10 tahun, beserta bunga pinjaman sebesar 0,5 persen.
Berita Terkait
Dandim 1408/BS pimpin penanaman 500 bibit pohon di Makassar
Sabtu, 4 Mei 2024 19:43 Wib
Piala Thomas 2024 - Ginting buka kemenangan pertama Indonesia di semifinal
Sabtu, 4 Mei 2024 18:14 Wib
PDPI Sulselbar tingkatkan pengetahuan dokter di Kepulauan Selayar
Sabtu, 4 Mei 2024 15:58 Wib
BNPB : 2.957 warga Soppeng terdampak bencana banjir di Sulsel
Sabtu, 4 Mei 2024 15:55 Wib
Basarnas: Korban jiwa akibat bencana banjir di Luwu menjadi 10 orang
Sabtu, 4 Mei 2024 14:37 Wib
Partai Demokrat Makassar buka pendaftaran kandidat Pilkada 2024
Sabtu, 4 Mei 2024 11:50 Wib
Piala Asia U-17 - Timnas Jepang jalani latihan untuk adaptasi cuaca di Bali
Sabtu, 4 Mei 2024 11:24 Wib
Piala Uber 2024 - Langkah Apri/Fadia dihadang ganda unggulan Korsel di semifinal
Sabtu, 4 Mei 2024 11:17 Wib