KPU Makassar sosialisasi di pasar
Makassar, (Antaranews Sulsel) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mulai menggerakkan Relawan Demokrasi (Relasi) untuk melakukan sosialisasi lebih masif salah satunya di pasar tradisional Terong.
"Kenapa sosialisasinya di Pasar Terong? Karena, hasil pemetaan kami per kelurahan terkait partisipasi memilih pada Pilkada kemarin, Kelurahan Tompo Balang (tempat pasar terong) angka partisipasi hanya 58,03 persen," kata Komisoner KPU Makassar, Endang Sari, di Makassar, Minggu.
Menurut dia, diturunkannya Relasi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 17 April 2019 harus dilakukan agar masyarakat terutama pedagang paham dan bisa menunaikan hak pilihnya pada hari pencoblosan.
Selain itu, mengemuka saat rapat koordinasi dengan Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) Bontoala serta Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Tompo Balang, faktanya masih banyak pedagang tidak menyalurkan hak pilihnya.
"Kami dapat fakta bahwa kesadaran pedagang untuk menggunakan hak pilihnya pada Pilkada tahun lalu sangat rendah. Walaupun TPS sudah didekatkan pada tempat berdagang mereka, tapi mereka lebih banyak memilih melanjutkan aktivitas jual beli, beber dia.
Tidak hanya di pasar terong, relasi juga melaksanakan sosialisasi di tempat ibadah Pura Giri Natha, jalan perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea Makassar. Di tempat itu warga mendapatkan ilmu tentang kepemiluan dan tata cara pencoblosan yang benar.
Relawan Demokrasi bersama KPU Kota Makassar terus bahu-membahu melakukan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat secara menyeluruh.
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan mulai pasar, masjid, pura, gereja, dan tempat ibadah lainnya, tempat warga berkumpul termasuk penyandang disabilitas.
Semua disesuaikan dengan basis-basis sasaran yang telah ditentukan. Dengan demikian bukan hanya partisipasi masyarakat yang diharapkan meningkat, tetapi masyarakat bisa lebih melek politik dan menjadi lebih baik dari pemilu sebelumnya.
"Kenapa sosialisasinya di Pasar Terong? Karena, hasil pemetaan kami per kelurahan terkait partisipasi memilih pada Pilkada kemarin, Kelurahan Tompo Balang (tempat pasar terong) angka partisipasi hanya 58,03 persen," kata Komisoner KPU Makassar, Endang Sari, di Makassar, Minggu.
Menurut dia, diturunkannya Relasi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 17 April 2019 harus dilakukan agar masyarakat terutama pedagang paham dan bisa menunaikan hak pilihnya pada hari pencoblosan.
Selain itu, mengemuka saat rapat koordinasi dengan Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) Bontoala serta Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Tompo Balang, faktanya masih banyak pedagang tidak menyalurkan hak pilihnya.
"Kami dapat fakta bahwa kesadaran pedagang untuk menggunakan hak pilihnya pada Pilkada tahun lalu sangat rendah. Walaupun TPS sudah didekatkan pada tempat berdagang mereka, tapi mereka lebih banyak memilih melanjutkan aktivitas jual beli, beber dia.
Tidak hanya di pasar terong, relasi juga melaksanakan sosialisasi di tempat ibadah Pura Giri Natha, jalan perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea Makassar. Di tempat itu warga mendapatkan ilmu tentang kepemiluan dan tata cara pencoblosan yang benar.
Relawan Demokrasi bersama KPU Kota Makassar terus bahu-membahu melakukan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat secara menyeluruh.
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan mulai pasar, masjid, pura, gereja, dan tempat ibadah lainnya, tempat warga berkumpul termasuk penyandang disabilitas.
Semua disesuaikan dengan basis-basis sasaran yang telah ditentukan. Dengan demikian bukan hanya partisipasi masyarakat yang diharapkan meningkat, tetapi masyarakat bisa lebih melek politik dan menjadi lebih baik dari pemilu sebelumnya.