Depag Mamuju Gelar Pelatihan Manajemen Pendidikan Keagamaan

Mamuju (ANTARA Sulsel) - Departemen Agama (Depag) Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan pelatihan manajemen pendidikan keagamaan untuk para penyuluh keagaaman yang ada di wilayah itu.

Kepala Bidang Penerangan Masyarakat (Penamas) Depag Mamuju, Mucthar di Mamuju, Rabu, mengatakan pelatihan manajemen pendidikan keagamaan tersebut diikuti sekitar 50 orang peserta penyuluh keagamaan yang tersebar di 15 Kecamatan diwilayah itu.

Ia mengatakan peserta penyuluh agama tersebut terdiri atas pimpinan beberapa lembaga keagamaan di antaranya taman pengajian Alquran (TPA), badan koordinasi pemuda remaja mesjid Indonesia (BKPRMI) dan panitia hari besar islam (PHBI) ditingkat Desa dan Kecamatan.

Menurut dia, pelatihan tersebut digelar untuk mendorong para penyuluh agama di antaranya TPA, BKPRMI dan PHBI di wilayah itu agar lebih aktif kembali, karena selama ini lembaga keagamaan tersebut belum terkoordinasi dengan baik dalam menjalankan setiap program penyuluhan keagamaan.

"Banyak TPA di Mamuju yang tidak melaporkan aktivitasnya kepada pemerintah, begitu juga dengan BKPRMI, atau PHBI yang melakukan kegiatan keagamaan tidak melakukan koordinasi dengan pemerintah atau Depag Mamuju," katanya.

Dia mengatakan pelatihan tersebut diharapkan dapat menambah wawasan para penyuluh agama tersebut dalam menyampaikan pesan agama sekaligus melakukan koordinasi dengan baik kepada pemerintah dalam setiap kegiatannya.

"Selain menambah pengetahuan keagamaan diharapkan dari pelatihan antara penyuluh dan pemerintah dapat terjalin kerja sama dalam menyampaikan pesan agama kepada masyarakat," ujarnya.

Dalam setiap program keagamaan di wilayah ini pemerintah berkewajiban memberikan bantuan berupa sarana dan prasarana kepada penyuluh dalam memudahkan tugasnya tugasnya menyampaikan pesan agama, katanya.

"Kita juga akan suntik dana para penyuluh agama untuk membantu melancarkan tugasnya menyampaikan pesan agama di wilayah ini sebesar Rp100 per bulan, selain bantuan sarana dan prasarana keagamaan," katanya.

(T.PK-MFH/I011)