Jakarta (ANTARA) - Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (PP AMPG) mengadakan workshop bertema Golkar dan Kemajuan Indonesia di Aula DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu, menjelang pelaksanaan Munas Golkar.
Wakil Ketua Umum PP AMPG, Syahmud Basri Ngabalin mengatakan kegiatan workshop itu dilaksanakan sebagai bentuk tanggung jawab AMPG terhadap pengkaderan di tubuh Partai Golkar.
"AMPG adalah laboratorium pengkaderan Partai Golkar. PP AMPG memiliki tanggung jawab mencetak kader unggulan," ujar Syahmud di DPP Partai Golkar sebagaimana keterangan tertulis, di Jakarta, Rabu.
Syahmud mengatakan sebagai generasi penerus perjuangan partai, maka perlu pembekalan terhadap kader-kader muda agar kelak benar-benar menjadi kader berpengetahuan, produktif, progresif dan berkontribusi terhadap bangsa dan negara.
Adapun workshop yang diselenggarakan Rabu mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB itu, dibagi dalam dua sesi.
Sesi pertama diisi oleh materi pengamat politik sekaligus pengajar Universitas Paramadina Hendri Satrio, founder sekaligus CEO Polmark Indonesia Eep Saefulloh Fatah dan Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid.
Sedangkan sesi kedua diisi oleh Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia, Wakil Ketua Komisi X Hetifah Sjaifuidian dan Anggota Komisi VII DPR Maman Abdurrahman.
Menurut Syahmud, pasca acara tersebut, tim penyelenggara akan membentuk tim perumus yang menghasilkan rumusan pikiran PP AMPG dan akan disampaikan sebagai rekomendasi di acara Musyawarah Nasional Partai Golkar yang akan digelar awal Desember mendatang.
"Jadi kita bekali dulu kader-kader AMPG dengan acara workshop ini. Setelah itu, kita pilih tim perumus untuk merumuskan rekomendasi AMPG. Hasil rekomendasi itu yang akan kita bawa ke Munas Golkar," ujarnya.
Lebih lanjut, Syahmud juga mengatakan, kegiatan tersebut sekaligus membantah tudingan yang menyebut AMPG organisasi yang berisi preman.
Dia menegaskan di dalam AMPG terdapat banyak anak-anak muda yang memiliki mimpi untuk memajukan Indonesia serta gemar berdiskusi soal kebangsaan dan persoalan sosial.
"Di AMPG banyak intelektual muda. Kalau ada yang bilang AMPG isinya preman, pasti orang itu tidak pernah tahu apa itu AMPG. Kami senang berdiskusi atau mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan kondisi bangsa, tapi kalau ada yang mau mengobrak-abrik Partai Golkar, tentu kami akan melawan, karena itu bagian dari militansi kami sebagai kader Partai Golkar," kata Syahmud.
Berita Terkait
BK DPRD Sulsel mendalami dugaan suap seleksi KPID-KI
Senin, 6 Mei 2024 20:03 Wib
Mendagri melantik Suhajar Diantoro sebagai Wakil Rektor IPDN
Selasa, 30 April 2024 15:53 Wib
Jokowi memperkenalkan Prabowo pada pemimpin baru Singapura
Senin, 29 April 2024 18:41 Wib
Parpol pendukung paslon petahana di Maros ambil formulir Pilkada 2024
Minggu, 28 April 2024 13:06 Wib
Eks Penyidik KPK menyesalkan kontroversi di tubuh KPK
Jumat, 26 April 2024 15:09 Wib
KPU RI menggelar penetapan pemenang Pilpres 2024 pagi ini
Rabu, 24 April 2024 7:29 Wib
MA menetapkan Suharto sebagai Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial
Selasa, 23 April 2024 13:05 Wib
DPRD Sulsel mendorong Pemprov perkuat ketahanan pangan
Rabu, 17 April 2024 4:18 Wib