Malili (ANTARA) - Tim Akreditasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melakukan kunjungan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Puskesmas Lakawali, Kabupaten Luwu Timur (Lutim), untuk survei dan menilai puskesmas tersebut, pada 5-7 Desember 2019.
"Mudah-mudahan kehadiran tim survei dari Komisi Akreditasi Kemenkes dapat memberikan motivasi dan perubahan kepada seluruh tenaga kesehatan dalam melakukan pelayanan di puskesmas ini," kata Asisten Administrasi Umum Pemkab Lutim Aini Endis Anrika saat menyambut rombongan Tim surveyor Kemenkes di Puskesmas Lakawali, Kecamatan Malili, Luwu Timur, Kamis.
Tim surveyor terdiri dari Administrasi Manajemen dr. Mochammad Sochid MARS, Usaha Kesehatan Masyaraka dr. Yostina Yudha Nita, MSc dan Usaha Kesehatan Perorangan Suhartono, SKM, M.Epid tersebut disambut tarian khas Padduppa dan pengalungan sarung oleh Aini Endis Anrika yang mewakili Bupati Lutim HM Thorig Husler.
Aini berharap dengan akreditasi ini ada upaya perbaikan yang akan dilakukan puskesmas dalam rangka perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan penerapan manajemen resiko yang dilaksanakan secara berkesinambungan.
Dia menambahkan, berdasarkan roadmap akreditasi puskesmas Kabupaten Luwu Timur, yang telah diakreditasi sebanyak 16 buah termasuk Puskesmas Lakawali, dan satu yang belum terakreditasi yakni Puskesmas Parumpanai Kecamatan Wasuponda, sedangkan tujuh Puskesmas yang reakreditasi.
Sementara itu, dr. Mochammad Sochid, MARS sebagai ketua tim surveyor Kemenkes mengatakan akreditasi merupakan suatu proses penilaian eksternal oleh Komisi Akreditasi terhadap puskesmas untuk menilai apakah sistem manajemen mutu dan penyelenggaraan pelayanan dan upaya pokok sesuai dengan standar yang ditetapkan.
"Selama tiga hari ke depan kami bersama-sama terlibat langsung dalam pelaksanaan pelayanan Puskesmas Lakawali," tandasnya.
Sedang, Kepala Puskesmas Lakawali Mahfud Burhami menyampaikan kesiapannya menjalani masa penilaian dari Tim Surveyor Akreditasi Kemenkes.
"Kami siap untuk dinilai dan sekaligus berharap dalam penilaian ini tim surveyor bisa memberikan masukan dan tambahan ilmu kepada para petugas Puskesmas dalam rangka pengembangan potensi diri dan peningkatan pelayanan kedepannya," ujarnya.
Mahfud juga menguraikan bahwa puskesmas Lakawali diresmikan bertepatan HUT ke-72 Kemerdekaan RI yakni 17 Agustus 2017. Dan mulai beroperasi sejak 19 September 2017 setelah izin operasoinal diterbitkan oleh DPMPTSP dengan jumlah tenaga dokter 2 orang dan para medis kurang lebih 80 orang.
"Puskesmas yang dibangun tahun 2015 ini telah mendapatkan registrasi penetapan kode Puskesmas pada 3 Oktober 2018 dari Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Kemenkes RI," tutur Mahfud.
Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain anggota DPRD Kabupaten Luwu Timur Hj. Harisah Suhardjo, Kepala Dinas Kesehatan Lutim dr.H. April SKM,MM didampingi sejumlah jajarannya, perwakilan camat, perwakilan danramil dan Kepala Desa Lakawali terpilih Muh. Yamin.
Berita Terkait
26 puskesmas di Gowa beri layanan deteksi dini kanker serviks
Senin, 9 September 2024 1:19 Wib
Pemerintah memberikan insentif untuk daerah yang sukses turunkan stunting
Kamis, 5 September 2024 5:09 Wib
PKM Angkona merayakan HUT Ke-79 RI dengan aksi berbagi ke pasien
Sabtu, 17 Agustus 2024 21:09 Wib
Pemkab Gowa mulai integrasikan layanan primer di puskesmas dan posyandu
Jumat, 9 Agustus 2024 21:03 Wib
Dinkes : Lima kabupaten di Sulbar mencapai status eliminasi malaria
Jumat, 9 Agustus 2024 19:36 Wib
Dinkes Sulbar tingkatkan kapasitas nakes puskesmas
Rabu, 7 Agustus 2024 19:54 Wib
FKIK Unismuh gandeng puskesmas beri layanan konsultasi gratis bagi ibu hamil
Sabtu, 3 Agustus 2024 1:36 Wib
Pemkab Mamuju mulai menerapkan integrasi layanan primer
Jumat, 2 Agustus 2024 20:33 Wib