FKIK Unismuh gandeng puskesmas beri layanan konsultasi gratis bagi ibu hamil
Gowa (ANTARA) - Fakultas Kesehatan Ilmu Kedokteran (FKIK) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggandeng Puskesmas Somba Opu, Gowa, untuk menyiapkan layanan konsultasi gratis bagi para ibu hamil.
Ketua TP PKK Kabupaten Gowa, Priska Paramita Adnan di Gowa, Jumat, menilai dalam penanganan stunting dibutuhkan kolaborasi dengan seluruh pihak, termasuk pihak yang berhubungan dengan isu kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan.
"Kami mengapresiasi kerja sama yang dilakukan antara Puskesmas Somba Opu dengan Fakultas Kesehatan Ilmu Kedokteran (FKIK), Unismuh Makassar. Di mana dalam kerja sama tersebut Puskesmas Somba Opu akan menyiapkan layanan konsultasi bersama dokter spesialis bagi ibu hamil untuk mencegah risiko dini anak stunting," ujarnya.
Priska mengatakan permasalahan stunting menjadi perhatian mulai dari tingkat pusat hingga daerah dan salah satu yang menjadi penyebab anak mengalami gangguan tumbuh kembang saat masih dalam kandungan.
Layanan konsultasi dokter spesialis itu perlu didukung, khususnya layanan konsultasi untuk kesehatan mental bagi para ibu hamil.
"Ibu yang sehat jiwanya tentu akan dapat memberikan versi terbaik dirinya. Ini juga akan mempengaruhi pola pengasuhan anak dengan baik, termasuk juga adanya kasih sayang, dan dukungan sosial mulai dari keluarga, lingkungan, maupun pasangan," ucapnya.
Sementara, Kepala Puskesmas Somba Opu, dr Tri Oktaviani mengatakan inovasi yang dilakukan itu sebagai bentuk penanganan atas tingginya kasus stunting di Kecamatan Somba Opu. Berdasarkan data yang ada, terdapat 154 balita stunting, 123 wasting, dan 263 balita underweight (gizi kurang).
"Bahkan tercatat 28 orang ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) di wilayah kami," katanya.
Ia mengungkapkan, upaya penanganan stunting bukan hanya melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan protein tinggi. Tetapi juga butuh upaya intervensi lain, salah satunya dengan memberikan konsultasi dokter spesialis dan edukasi kepada ibu hamil.
"Dokter spesialis anak berperan dalam tumbuh kembang anak, dokter spesialis gizi berperan dalam gizi balita dan ibu hamil KEK. Sementara dokter kejiwaan berperan dalam pola asuh anak, dan dokter spesialis obgyn berperan dalam pencegahan ibu hamil dengan kondisi KEK dan anemia," ujarnya.*
Ketua TP PKK Kabupaten Gowa, Priska Paramita Adnan di Gowa, Jumat, menilai dalam penanganan stunting dibutuhkan kolaborasi dengan seluruh pihak, termasuk pihak yang berhubungan dengan isu kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan.
"Kami mengapresiasi kerja sama yang dilakukan antara Puskesmas Somba Opu dengan Fakultas Kesehatan Ilmu Kedokteran (FKIK), Unismuh Makassar. Di mana dalam kerja sama tersebut Puskesmas Somba Opu akan menyiapkan layanan konsultasi bersama dokter spesialis bagi ibu hamil untuk mencegah risiko dini anak stunting," ujarnya.
Priska mengatakan permasalahan stunting menjadi perhatian mulai dari tingkat pusat hingga daerah dan salah satu yang menjadi penyebab anak mengalami gangguan tumbuh kembang saat masih dalam kandungan.
Layanan konsultasi dokter spesialis itu perlu didukung, khususnya layanan konsultasi untuk kesehatan mental bagi para ibu hamil.
"Ibu yang sehat jiwanya tentu akan dapat memberikan versi terbaik dirinya. Ini juga akan mempengaruhi pola pengasuhan anak dengan baik, termasuk juga adanya kasih sayang, dan dukungan sosial mulai dari keluarga, lingkungan, maupun pasangan," ucapnya.
Sementara, Kepala Puskesmas Somba Opu, dr Tri Oktaviani mengatakan inovasi yang dilakukan itu sebagai bentuk penanganan atas tingginya kasus stunting di Kecamatan Somba Opu. Berdasarkan data yang ada, terdapat 154 balita stunting, 123 wasting, dan 263 balita underweight (gizi kurang).
"Bahkan tercatat 28 orang ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) di wilayah kami," katanya.
Ia mengungkapkan, upaya penanganan stunting bukan hanya melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan protein tinggi. Tetapi juga butuh upaya intervensi lain, salah satunya dengan memberikan konsultasi dokter spesialis dan edukasi kepada ibu hamil.
"Dokter spesialis anak berperan dalam tumbuh kembang anak, dokter spesialis gizi berperan dalam gizi balita dan ibu hamil KEK. Sementara dokter kejiwaan berperan dalam pola asuh anak, dan dokter spesialis obgyn berperan dalam pencegahan ibu hamil dengan kondisi KEK dan anemia," ujarnya.*