Makassar (ANTARA) - Puluhan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari berbagai daerah di Indonesia melakukan studi banding ke Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, untuk belajar langsung mengenai keberhasilan kolom kosong dalam pilkada 2018, sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan adanya calon tunggal dalam pilkada 2020.
Komisioner KPU Makassar Gunawan Mashar di Makassar, Jumat, mengatakan lancarnya proses pemilihan kepala daerah yang hanya diikuti satu pasang calon saja pada 2018 dan kolom kosong keluar sebagai pemenang menjadi dasar dari banyak KPU di Indonesia belajar ke Makassar.
"Sejak akhir tahun kemarin ada banyak KPU dari daerah lain yang datang ke Makassar untuk belajar langsung terkait kolom kosong, apalagi kita pernah menggelar pilkada serentak yang calonnya tunggal melawan kolom kosong," ujarnya.
Ia mengungkapkan kota Makassar merupakan satu dari sekian banyak kota dan kabupaten di Indonesia yang menggelar pilkada serentak pada 2018.
Namun, dalam pilkada itu, kontestan calon wali kota hanya diikuti oleh pasangan tunggal Munafri Arifuddin-Rachmatika Dewi melawan kotak kosong yang pada akhirnya dimenangkan oleh kotak kosong.
"Tahun 2018 lalu saat Pilkada Makassar, saat itu pesertanya hanya ada satu pasang yakni pasangan Munafri Arifuddin-Rachmatika Dewi melawan kolom kosong dan hasilnya, kolom kosong menang. Ini yang kemudian menarik perhatian KPU lainnya untuk datang belajar di Makassar," katanya.
Gunawan mengatakan beberapa penyelenggara pemilu yang datang langsung ke Makassar beberapa diantaranya dari daerah-daerah di Sulawesi Barat maupun daerah lainnya di Sulawesi punya potensi pasangan calon bisa tunggal.
Selain penyelenggara pilkada dari wilayah Sulawesi, juga ada beberapa penyelenggara lainnya seperti KPU Kota Semarang yang tertarik mempelajari fenomena kolom kosong.
KPU Kota Semarang pekan ini telah melakukan studi komparasi ke KPU Makassar. Komisioner KPU Makassar, Endang Sari mengatakan, seluruh Komisioner KPU Kota Makassar hadir menyambut kedatangan dari rombongan KPU Kota Semarang.
"Adapun tujuan dari kunjungan kali ini yakni berdiskusi mengenai persoalan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar tahun 2018 yang lalu. Topik terkait Pilwali Makassar 2018 memang selalu menjadi objek yang menarik untuk diperbincangkan apalagi menjelang Pilkada serentak 2020," ujarnya.
Endang mengakui jika kemenangan kolom kosong melawan calon tunggal pada Pilwali Makassar 2018 memang menarik perhatian seluruh wilayah Indonesia, terutama di kalangan para penyelenggara.
"Ada sedikit yang berbeda pada kunjungan kali ini, bukan hanya dari KPU Semarang yang hadir, akan tetapi hadir juga bersama rombongan, Kesbangpol Kota Semarang, KPU Provinsi Jawa tengah turut mendampingi, Polrestabes Kota Semarang dan Kejaksaan Negeri Kota Semarang," katanya.
Ia mengaku menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020, KPU Kota Makassar banyak menerima kunjungan dari beberapa KPUD dari berbagai wilayah di Indonesia, kunjungan KPU Kota Semarang ini merupakan kunjungan KPU yang ke-32 bagi KPU Kota Makassar.
Berita Terkait
KPU: 37 provinsi sosialisasikan aturan pendaftaran calon independen Pilkada
Sabtu, 4 Mei 2024 18:18 Wib
KPU Makassar tetapkan perolehan kursi hasil Pemilu Legislatif 2024
Jumat, 3 Mei 2024 22:07 Wib
Penetapan anggota DPRD terpilih pada empat daerah di Sulsel ditunda
Jumat, 3 Mei 2024 6:56 Wib
Kemendagri menyerahkan DP4 kepada KPU untuk susun DPT Pilkada 2024
Kamis, 2 Mei 2024 20:00 Wib
Ketua MK sempat tegur Ketua KPU yang izin tinggalkan sidang PHPU Pileg 2024
Kamis, 2 Mei 2024 16:12 Wib
KPU Enrekang memperpanjang pendaftaran PPK untuk 4 kecamatan
Selasa, 30 April 2024 21:08 Wib
Bawaslu Maros imbau masyarakat waspadai isu radikalisme Pilkada 2024
Selasa, 30 April 2024 18:44 Wib
KPU Makassar : Pendaftar calon PPK Pilkada Wali Kota Makassar capai 475 orang
Selasa, 30 April 2024 14:46 Wib