Gerakan perempuan bantu warga terdampak COVID-19 di Kota Makassar
Dengan membagikan makanan dan sembako, bagi saudara-saudara kita agar tidak perlu lagi keluar rumah
Makassar (ANTARA) - Sejumlah elemen dari gerakan perempuan ikut turun tangan memberikan bantuan bahan pokok kepada warga yang terdampak saat pandemi Coronavirus Disease (COVID-19) di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Dengan membagikan makanan dan sembako, bagi saudara-saudara kita agar tidak perlu lagi keluar rumah, karena kebutuhan utama mereka sudah terpenuhi," ujar perwakilan Komunitas Jurnalis Berbagi, Andi Hajra Murni di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin.
Gerakan sosial ini dijalankan seluruhnya oleh perempuan-perempuan yang memiliki spirit Kartini tersebut dari jurnalis berbagai media. Bahkan selama masa pandemi mereka membagikan masker, makanan bagi tenaga medis, relawan maupun masyarakat tidak mampu secara gratis.
Kali ini komunitas yang didominasi wanita itu sudah mulai membagikan bahan pokok kepada warga terdampak corona dari donasi dan bantuan sumbangan yang mereka kumpulkan untuk dibagi kepada kaum duafa dan yang berhak.
"Kenapa mereka yang disasar, karena masyarakat inilah yang sangat merasakan langsung dampak dari COVID-19. Mereka hanya bekerja sebagai buruh harian, tukang becak, tukang parkir, kuli bangunan dan lain-lain tentu kehilangan mata pencariannya," tambah Jurnalis The Jakarta Post itu.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, kata dia, dari informasi yang diterima, banyak diantara mereka harus berusaha sendiri dan terpaksa harus keluar mencari nafkah meski mengabaikan imbauan pemerintah, tetap di rumah saja, sehingga sangat rawan terpapar virus korona baru tersebut.
"Meski bantuan sembako sudah terpenuhi minimal hanya untuk dua atau tiga hari, paling tidak bisa memutus rantai penyebaran corona, dan yang terpapar akan semakin berkurang, beban tenaga medis pun tidak semakin berat," tambahnya.
Sementara di tempat lain, Srikandi Kartini lainnya, Fadilla Fachriana bersama timnya melaksanakan kegiatan sosial dengan membagikan masker dan bahan pokok kepada warga terdampak sejak 18-21 April 2020.
Ketua Perempuan Bangsa ini juga telah menyerahkan bantuan ke panti asuhan yang ada di wilayah Kota Makassar seperti Panti Asuhan Nur Uswatun Hasanah dan Panti Asuhan Alkabiiru.
Fadilla mengemukakan, wabah ini adalah masalah bersama, sehingga yang masih berkecukupan ada baiknya memberikan bantuan meskipun tidak banyak tetapi setidaknya, bisa meringankan sedikit beban bagi orang yang kurang mampu.
"Dampak penyebaran virus ini begitu besar, sampai banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan. Ini membutuhkan empati dari semua pihak terutama perempuan, harus menjadi garda terdepan dalam hal pencegahan dan penanganan penyebarannya, minimal dimulai dari ruang lingkup keluarga," paparnya.
Selain itu, Surat Keputusan Perpanjangan Status Keadaan Darurat Bencana Wabah Penyakit dari Pemerintah Provinsi selama 42 hari terhitung sejak tgl 18 April 2020 sampai 29 Mei 2020, tentu berdampak pada semua sektor.
"Inilah yang bisa kami lakukan, selain memperingati Hari Kartini dan menyambut Ramadhan, ini juga bentuk empati perempuan bangsa kepada masyarakat yang harus kehilangan pekerjaannya akibat pandemi ini," tambah perempuan akrab disapa Dilla itu.
"Dengan membagikan makanan dan sembako, bagi saudara-saudara kita agar tidak perlu lagi keluar rumah, karena kebutuhan utama mereka sudah terpenuhi," ujar perwakilan Komunitas Jurnalis Berbagi, Andi Hajra Murni di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin.
Gerakan sosial ini dijalankan seluruhnya oleh perempuan-perempuan yang memiliki spirit Kartini tersebut dari jurnalis berbagai media. Bahkan selama masa pandemi mereka membagikan masker, makanan bagi tenaga medis, relawan maupun masyarakat tidak mampu secara gratis.
Kali ini komunitas yang didominasi wanita itu sudah mulai membagikan bahan pokok kepada warga terdampak corona dari donasi dan bantuan sumbangan yang mereka kumpulkan untuk dibagi kepada kaum duafa dan yang berhak.
"Kenapa mereka yang disasar, karena masyarakat inilah yang sangat merasakan langsung dampak dari COVID-19. Mereka hanya bekerja sebagai buruh harian, tukang becak, tukang parkir, kuli bangunan dan lain-lain tentu kehilangan mata pencariannya," tambah Jurnalis The Jakarta Post itu.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, kata dia, dari informasi yang diterima, banyak diantara mereka harus berusaha sendiri dan terpaksa harus keluar mencari nafkah meski mengabaikan imbauan pemerintah, tetap di rumah saja, sehingga sangat rawan terpapar virus korona baru tersebut.
"Meski bantuan sembako sudah terpenuhi minimal hanya untuk dua atau tiga hari, paling tidak bisa memutus rantai penyebaran corona, dan yang terpapar akan semakin berkurang, beban tenaga medis pun tidak semakin berat," tambahnya.
Sementara di tempat lain, Srikandi Kartini lainnya, Fadilla Fachriana bersama timnya melaksanakan kegiatan sosial dengan membagikan masker dan bahan pokok kepada warga terdampak sejak 18-21 April 2020.
Ketua Perempuan Bangsa ini juga telah menyerahkan bantuan ke panti asuhan yang ada di wilayah Kota Makassar seperti Panti Asuhan Nur Uswatun Hasanah dan Panti Asuhan Alkabiiru.
Fadilla mengemukakan, wabah ini adalah masalah bersama, sehingga yang masih berkecukupan ada baiknya memberikan bantuan meskipun tidak banyak tetapi setidaknya, bisa meringankan sedikit beban bagi orang yang kurang mampu.
"Dampak penyebaran virus ini begitu besar, sampai banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan. Ini membutuhkan empati dari semua pihak terutama perempuan, harus menjadi garda terdepan dalam hal pencegahan dan penanganan penyebarannya, minimal dimulai dari ruang lingkup keluarga," paparnya.
Selain itu, Surat Keputusan Perpanjangan Status Keadaan Darurat Bencana Wabah Penyakit dari Pemerintah Provinsi selama 42 hari terhitung sejak tgl 18 April 2020 sampai 29 Mei 2020, tentu berdampak pada semua sektor.
"Inilah yang bisa kami lakukan, selain memperingati Hari Kartini dan menyambut Ramadhan, ini juga bentuk empati perempuan bangsa kepada masyarakat yang harus kehilangan pekerjaannya akibat pandemi ini," tambah perempuan akrab disapa Dilla itu.