Bantul (ANTARA) - Wisatawan yang akan masuk ke destinasi wisata kawasan Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada saat normal baru sekarang ini didata terlebih dulu secara online dan juga pendataan manual di lokasi.
"Ada mekanisme dua arah terkait pendataan wisatawan, secara online bagi yang sudah pesan dulu jauh-jauh hari, kemudian secara langsung bagi wisatawan yang datang namun belum mendaftar," kata Ketua Koperasi wisata Noto Wono Mangunan Dlingo Purwo Harsono di Bantul, Kamis.
Pendataan wisatawan yang masuk kawasan wisata Mangunan saat new normal pariwisata dibuka secara resmi itu guna memudahkan melakukan pelacakan atau tracing jika memang ada salah seorang pengunjung yang diketahui terindikasi terpapar virus corona baru atau COVID-19.
Menurut dia, bagi rombongan wisatawan yang sudah pesan lewat online untuk masuk ke Mangunan diharuskan mendaftarkan nama-nama pengunjung, meski begitu ketika hendak masuk kawasan wisata tetap ada pemeriksaan suhu tubuh oleh petugas atau pengelola yang siap dengan peralatan.
"Sehingga otomatis akan ada dua loket pada setiap masuk kawasan wisata, satu loket untuk input dulu nama, alamat dan dari mana wisatawan, kemudian setelah itu baru dites dan boleh masuk, loket satunya untuk tes wisatawan yang sudah pesan," katanya.
Menurut dia, meski dengan mekanisme tatanan baru yang dinilainya tidak mudah dilaksanakan karena kondisi di lapangan tidak selalu kondusif, akan tetapi hal itu tetap harus dilaksanakan demi mencegah penyebaran penularan virus corona yang saat ini masih menjadi kewaspadaan oleh berbagai pihak.
Apalagi, kata dia, ketika tes suhu tubuh pengunjung ternyata ditemukan ada yang suhu lebih dari 37,5 derajat, padahal yang bersangkutan merasa tidak sakit atau tidak terdapat gejala-gejala sakit lainnya, sehingga perlu perlakuan tersendiri yang itu harus ada pedoman penjelasan dari pemerintah.
"Kalau suhu tubuh normal kan bisa langsung masuk, tetapi ketika orang jauh-jauh hasil tes ternyata suhu tinggi dan memaksa masuk wisata karena merasa sehat itu bagaimana melakukan tindakan-tindakan terhadap mereka," katanya.
Dia juga mengatakan, berkaitan dengan persiapan pembukaan kembali objek wisata di Mangunan setelah tiga bulan ditutup karena dampak pandemi, Dinas Pariwisata DIY sudah melakukan pendampingan kepada pengelola di sejumlah kawasan wisata Mangunan tentang bagaimana protokol kesehatan.
"Dinas Pariwisata DIY menjelaskan protokolnya seperti ini di empat objek wisata, juga kepada para pedagang itu perilaku harus bagaimana, alat kelengkapan apa, loket wisata harus bagaimana, parkir harus bagaimana, sekaligus mengecek kelengkapan yang harus ada," katanya.
Berita Terkait
Pemprov Sulbar petakan potensi pengembangan komoditi perkebunan
Minggu, 28 April 2024 0:07 Wib
OJK dorong penguatan peran profesi tingkatkan tata kelola IJK
Minggu, 28 April 2024 0:00 Wib
PHRI minta Pemprov Sulsel fasilitasi sertifikasi halal untuk restoran
Sabtu, 27 April 2024 23:54 Wib
Kadis KP: Manfaatkan informasi BMKG tingkatkan produksi perikanan
Sabtu, 27 April 2024 21:34 Wib
Pj Gubernur dorong PHRI manfaatkan IKN untuk kemajuan ekonomi Sulsel
Sabtu, 27 April 2024 21:22 Wib
Lemkapi minta seluruh kapolda membantu swasembada pangan
Sabtu, 27 April 2024 20:00 Wib
DPRD Wajo lakukan kaji banding tata kelola sektor perkebunan di Sulbar
Sabtu, 27 April 2024 19:26 Wib
Sulbar beri pendampingan usaha ternak kambing di kawasan transmigrasi
Sabtu, 27 April 2024 10:57 Wib