Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan bahwa masa krisis akibat pandemi COVID-19 merupakan waktu yang tepat untuk melakukan berbagai reformasi dengan memanfaatkan teknologi.
Hal itu disampaikan Sri Mulyani dalam webinar yang diadakan oleh Bank Dunia mengenai pengalaman Indonesia terkait respon krisis dan perbaikan pasca pandemi COVID-19.
“Semua ini akan dapat dilakukan karena saat ini teknologi berperan penting dalam kehidupan masyarakat luas,” katanya di Jakarta, Selasa.
Sri Mulyani menyatakan teknologi dapat menyelamatkan sebagian ekonomi dengan mengkonversikan dari sistem offline menjadi berbasis online business atau ecommerce sehingga berpotensi menyumbang tax revenue.
Tak hanya itu, ia menuturkan teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk pembaharuan data dalam mendukung sektor prioritas seperti kesehatan, perlindungan sosial, dan sektor riil, dan UMKM.
Ia mencontohkan, teknologi dalam data perpajakan dapat meningkatkan tax compliance dengan kemudahan menyampaikan SPT secara online serta kecepatan dan ketepatan proses tax return.
Kemudian, teknologi dapat membantu mengurangi korban pandemi COVID-19 melalui ventilator untuk kuratif, vaksin untuk preventif, dan aplikasi dokter online.
Selanjutnya, teknologi turut berperan dalam membantu pelaksanaan pendidikan yang terhambat akibat pandemi COVID-19 sehingga belajar menjadi lebih aman dari rumah dengan ICT.
“Sekarang saya transfer uang langsung ke sekolah atau puskesmas. Mereka bisa menggunakan anggarannya lewat aplikasi. Nanti ada laporan langsung ke Menterinya. Hal ini meringankan beban karena Presiden ingin semua efisien dan tidak birokratik lagi,” katanya.
Terlebih lagi, Sri Mulyani mengatakan penggunaan teknologi bisa digunakan untuk menjangkau masyarakat di daerah terpencil di seluruh Indonesia sehingga mendukung pembangunan yang lebih inklusif.
Ia menuturkan dalam Kementerian Keuangan telah dibentuk sebuah gugus tugas atau task force untuk melakukan transformasi teknologi agar dapat menjembatani interaksi dan kolaborasi berjarak.
“Sekarang kita akan membuat pola work from home untuk permanen. Kita sedang merumuskan pola flexible working space juga,” ujarnya.
Berita Terkait
Menkeu memastikan keluhan terkait pelayanan Bea Cukai ditindaklanjuti
Minggu, 28 April 2024 17:49 Wib
Menkeu: Penyaluran gaji dan THR PNS pada akhir Maret 2024 capai Rp70,7 triliun
Jumat, 26 April 2024 15:23 Wib
Menkeu: Waspadai kenaikkan harga komoditas akibat konflik geopoltik
Jumat, 26 April 2024 15:20 Wib
Menkeu: Pembiayaan utang Indonesia turun 53,6 persen
Jumat, 26 April 2024 15:17 Wib
Menkeu proyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2024 capai 5,17 persen
Jumat, 26 April 2024 15:12 Wib
Sri Mulyani: Pelemahan rupiah lebih baik dibandingkan negara lain
Jumat, 26 April 2024 15:06 Wib
Sri Mulyani: Realisasi anggaran Pemilu 2024 capai Rp26 triliun
Jumat, 26 April 2024 15:04 Wib
Menkeu: Realisasi anggaran untuk IKN capai Rp4,3 triliun
Jumat, 26 April 2024 15:02 Wib