Makassar (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman memaparkan sejumlah peluang dan kemudahan berinvestasi di Sulsel dalam era penerapan kebiasaan baru.
"Sulawesi Selatan memiliki potensi pada produk-produk unggulan di sektor perkebunan, pertanian, perikanan, dan banyak lagi. Yang paling menonjol adalah di sektor perkebunan yaitu produk unggulan kopi dan kakao," kata Sudirman saat mengikuti Road to Indonesia Investment Day (IID) 2020 South Sulawesi secara virtual di Makassar, Selasa.
Dua sektor itu, kata Wagub Sulsel, memiliki lahan yang luas. Khusus kopi memiliki beragam jenis, diantaranya kopi khas Toraja, kopi Bontocani dan ratusan jenis kopi lainnya.
"Sebagai langkah berikutnya, dibutuhkan adalah jaminan untuk proses, certified farming, sistem kemasan produk, sehingga memiliki nilai tambah, nilai sehat dan higienis," ujarnya.
Untuk sektor kakao, terdapat lahan seluas ratusan ribu hektar. Yang dibutuhkan, kata dia, adalah pabrik yang modern sehingga mampu memproduksi industri hilir dan produksi coklat.
Selain itu, ada juga sektor pariwisata. Sulsel memiliki ratusan pulau yang tersebar di Sulsel. Seperti pulau-pulau di Selayar, dan daerah pesisir yang indah di Tanjung Bira. Ada juga wisata kearifan lokal yang kita dimiliki di berbagai daerah. Seperti Danau Tempe, Toraja, negeri di atas awan, dan banyak lagi
"Dari sektor wisata ini, kita butuh untuk menampakkan sebuah atraksi yang menarik minat wisatawan, termasuk pada sistem akomodasi seperti hotel dengan sistem berstandar dan nyaman bagi wisatawan, dan transportasi di mana kita sudah meletakkan fondasi sistem infrastruktur pada beberapa penerbangan domestik yang mulai beroperasi dan kita juga sudah subsidi tiket ke wilayah potensi investasi termasuk ke Bandara Toraja, Bua Luwu, dan Aroeppala," tutur Sudirman.
Lebih lanjut, orang nomor dua di Sulsel itu, memaparkan berbagai inovasi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi investor di Sulsel. Yaitu; layanan terpadu satu pintu, pengiriman tunggal daring (OSS), layanan cepat tepat dan transparan, jaminan kepastian dan keamanan bisnis, dan budaya gotong royong, kekeluargaan, menolong alam.
"Dalam hal investasi kearifan lokal, kita juga perlu membangun karakter yang bisa maju bersama agar tidak menimbulkan adanya gesekan antara penduduk lokal dan tamu dari mancanegara, sehingga bisa mendorong terciptanya kolaborasi yang ke depannya saling membangun dan besar bersama. Maju bersama dan berkolaborasi, bersinergi untuk sebuah kemandirian Sulawesi Selatan yang lebih baik ke depan," katanya.
Berita Terkait
Pemprov Sulsel kirim bantuan menggunakan helikopter ke Latimojong
Sabtu, 4 Mei 2024 18:43 Wib
PMI Sulsel kerahkan relawan kirim bantuan untuk korban bencana
Sabtu, 4 Mei 2024 18:43 Wib
BMKG IV Makassar mengimbau masyarakat waspadai bencana hidrometeorologi
Sabtu, 4 Mei 2024 18:19 Wib
Mantan Gubernur Sulsel salurkan 60 ton beras untuk korban banjir Luwu
Sabtu, 4 Mei 2024 18:08 Wib
Dinsos Sulsel kerahkan 1.147 pendamping PKH guna tekan stunting
Sabtu, 4 Mei 2024 18:06 Wib
PDPI Sulselbar tingkatkan pengetahuan dokter di Kepulauan Selayar
Sabtu, 4 Mei 2024 15:58 Wib
BNPB : 2.957 warga Soppeng terdampak bencana banjir di Sulsel
Sabtu, 4 Mei 2024 15:55 Wib
Pj Gubernur dan Kapolda Sulsel memantau dampak banjir dari udara
Sabtu, 4 Mei 2024 15:54 Wib