Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bidang pendidikan tetap menjadi prioritas pemerintah meskipun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami tekanan akibat dampak COVID-19.
“Pendidikan kegiatan luar biasa penting jadi meskipun di hadapkan dalam tantangan dan ancaman COVID-19 namun proses belajar mengajar seharusnya tetap bisa dilaksanakan,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Senin.
Sri Mulyani mengatakan dorongan pemerintah untuk bidang pendidikan di tengah pandemi tercermin melalui berbagai alokasi anggaran seperti Rp2,94 triliun untuk gaji guru honorer di Kemendikbud dan Rp2,08 triliun di Kemenag.
Kemudian Rp2,61 triliun untuk pesantren agar kegiatan belajar mengajar tetap bisa dilakukan meskipun memakai protokol kesehatan, Rp5,5 triliun subsidi internet bagi pelajar siswa dan mahasiswa, dan Rp1,16 triliun bantuan internet untuk guru di Kemenag.
Ia merinci bantuan internet diberikan sebesar 20 GB per bulan untuk PAUD, 35 GB per bulan untuk SD hingga SMA, 42 GB per bulan untuk 6 juta mahasiswa, dan 50 GB per bulan untuk 3,8 juta dosen maupun guru.
“Keseluruhan dana ini menggunakan anggaran mencapai lebih dari Rp6,66 triliun hanya untuk internet,” ujarnya.
Selanjutnya, pemerintah juga memberikan subsidi upah bagi 1,6 juta tenaga pendidik nonPNS di lingkungan Kemendikbud dan 800 ribu di lingkungan Kemenag sebesar Rp600 ribu selama tiga bulan dengan total anggaran Rp3,66 triliun.
Tak hanya itu, pemerintah tetap mengeluarkan anggaran untuk berbagai kegiatan rehabilitasi seperti SD dan SMP untuk 528 sekolah, 226 madrasah dan sekolah keagamaan, serta pembangunan 24 asrama dan 25 ruang belajar pondok pesantren.
Selain itu, pemerintah memberikan beasiswa mulai program Indonesia Pintar kepada 15,95 juta pelajar siswa mulai dari SD, SMP, hingga SMA dan untuk 736 ribu orang mahasiswa yang ikut dalam beasiswa bidik misi atau kartu Indonesia kuliah.
Sementara di lingkungan Kemenag diberikan bantuan operasi sekolah untuk 7,6 juta siswa dan bantuan operasi pesantren untuk 193 ribu lembaga yang memiliki 14,2 juta siswa pesantren.
“Ini sesuatu pemihakan karena memang anggaran pendidikan itu anggaran paling besar di belanja negara yaitu 25 persen atau lebih dari Rp500 triliun,” tegasnya.
Berita Terkait
Pengamat: Penggunaan AI di dunia pendidikan butuh regulasi
Sabtu, 4 Mei 2024 1:39 Wib
Polisi amankan puluhan mahasiwa peserta aksi pada Hardiknas di Makassar
Kamis, 2 Mei 2024 23:23 Wib
Unhas bantu membiayai pendidikan 86 mahasiswa
Kamis, 2 Mei 2024 19:54 Wib
Kapolda menjamin keamanan lingkungan pendidikan di Sulbar
Kamis, 2 Mei 2024 18:21 Wib
Sekda Bulukumba : Kemajuan pendidikan terus meningkat hingga ke pelosok
Kamis, 2 Mei 2024 16:04 Wib
DPRD terus mendorong perbaikan sistem pendidikan di Sulsel
Kamis, 2 Mei 2024 14:32 Wib
Konten Revolusi Pendidikan Makassar melengkapi Program Merdeka Belajar
Kamis, 2 Mei 2024 11:56 Wib
Unhas dan Universitas Jember jalin kerja sama pendidikan kesehatan
Rabu, 1 Mei 2024 18:52 Wib