Donor Plasma BUMN untuk beri motivasi penyintas COVID-19
Makassar (ANTARA) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara resmi merilis gerakan donor plasma bertajuk "Plasma BUMN untuk Indonesia" guna memotivasi seluruh penyintas atau orang yang mampu bertahan hidup agar ikut donor plasma konvalesen demi kesembuhan para pasien COVID-19 yang membutuhkan.
Kegiatan ini digelar serentak di seluruh provinsi se Indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan yang dipusatkan di Kantor UTD Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar, Senin.
Ketua Harian Penanganan COVID-19 PT Semen Tonasa, dr Sujasmin Nur di Makassar, Senin menyampaikan motivasi utama pihak Kementerian BUMN menggelar gerakan ini karena menilai tingkat kesadaran masyarakat untuk pelaksanaan donor plasma konvaselen masih rendah.
Sementara komunitas dalam Kementerian BUMN cukup banyak jumlahnya, maka segera dilakukan identifikasi para penyintas di BUMN, termasuk pada PT Semen Tonasa.
Pada skrining awal, BUMN di Sulsel berhasi mengirimkan 12 orang yang dianggap memenuhi syarat donor plasma, hanya saja dari jumlah itu cuma dua yang dinyatakan memenuhi syarat. Keduanya merupakan karyawan PT Semen Tonasa.
"Kegiatan ini untuk stimulan motivasi kepada seluruh penyintas secara berkesinambungan agar melakukan donor plasma sepanjang memenuhi syarat dan dibutuhkan oleh masyarakat," urainya
Menurutnya, para penyintas di Kota Makassar maupun di banyak daerah masih belum termotivasi secara sadar untuk melakukan donor plasma. Maka gerakan ini dianggap sangat tepat dengan harapan memberi edukasi kepada penyintas dan masyarakat pada umumnya.
"Saya kira itu poin penting dalam rangka kegiatan untuk Indonesia ini. Itu menjadi komitmen dari Kementerian BUMN karena kita di Makassar ini para penyintas cukup banyak," ujarnya.
Bukan itu saja, Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen yang dicetuskan oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin dan ditindaklanjuti Kementerian BUMN ini juga ditujukan dalam menangkal hoaks efek samping donor plasma konvalesen.
Dokter Sujasmin mengemukakan yang berkembang sebelumnya di masyarakat bahwa donor plasma ini memiliki efek samping. Padahal secara umum setelah donor plasma dilakukan, tetap menunjukkan kondisi baik-baik saja.
"Sejauh ini aman-aman saja dan yang paling penting bahwa masyarakat yang membutuhkannya segera terpenuhi," katanya.
Plt Dirut PT KIMA Muhammad Mahmud mengemukakan kegiatan ini sangat mulia karena bisa menyelamatkan seseorang yang sangat membutuhkan bantuan, khususnya para penyintas COVID-19.
Sementara Ketua PMI Kota Makassar Syamsu Rizal menambahkan paling penting dan diutamakan pada donor plasma ini ialah penggunaannya untuk mereka yang membutuhkan, tanpa melihat jarak dan tempat namun mempertimbangkan urgensi kebutuhan.
UTD PMI Kota Makassar hingga saat ini telah memperoleh donor plasma sebanyak 33 kantong yang sudah disebar kepada sedikitnya 10 provinsi di bagian Timur Indonesia. Saat ini, ada sebanyak delapan permintaan atau antrean donor plasma di PMI Kota Makassar.
"Kalau misalnya ada yang lebih urgensi lagi di luar Sulsel, itu dimungkinkan untuk dikirimkan segera oleh PMI Makassar," katanya.
Kegiatan ini digelar serentak di seluruh provinsi se Indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan yang dipusatkan di Kantor UTD Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar, Senin.
Ketua Harian Penanganan COVID-19 PT Semen Tonasa, dr Sujasmin Nur di Makassar, Senin menyampaikan motivasi utama pihak Kementerian BUMN menggelar gerakan ini karena menilai tingkat kesadaran masyarakat untuk pelaksanaan donor plasma konvaselen masih rendah.
Sementara komunitas dalam Kementerian BUMN cukup banyak jumlahnya, maka segera dilakukan identifikasi para penyintas di BUMN, termasuk pada PT Semen Tonasa.
Pada skrining awal, BUMN di Sulsel berhasi mengirimkan 12 orang yang dianggap memenuhi syarat donor plasma, hanya saja dari jumlah itu cuma dua yang dinyatakan memenuhi syarat. Keduanya merupakan karyawan PT Semen Tonasa.
"Kegiatan ini untuk stimulan motivasi kepada seluruh penyintas secara berkesinambungan agar melakukan donor plasma sepanjang memenuhi syarat dan dibutuhkan oleh masyarakat," urainya
Menurutnya, para penyintas di Kota Makassar maupun di banyak daerah masih belum termotivasi secara sadar untuk melakukan donor plasma. Maka gerakan ini dianggap sangat tepat dengan harapan memberi edukasi kepada penyintas dan masyarakat pada umumnya.
"Saya kira itu poin penting dalam rangka kegiatan untuk Indonesia ini. Itu menjadi komitmen dari Kementerian BUMN karena kita di Makassar ini para penyintas cukup banyak," ujarnya.
Bukan itu saja, Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen yang dicetuskan oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin dan ditindaklanjuti Kementerian BUMN ini juga ditujukan dalam menangkal hoaks efek samping donor plasma konvalesen.
Dokter Sujasmin mengemukakan yang berkembang sebelumnya di masyarakat bahwa donor plasma ini memiliki efek samping. Padahal secara umum setelah donor plasma dilakukan, tetap menunjukkan kondisi baik-baik saja.
"Sejauh ini aman-aman saja dan yang paling penting bahwa masyarakat yang membutuhkannya segera terpenuhi," katanya.
Plt Dirut PT KIMA Muhammad Mahmud mengemukakan kegiatan ini sangat mulia karena bisa menyelamatkan seseorang yang sangat membutuhkan bantuan, khususnya para penyintas COVID-19.
Sementara Ketua PMI Kota Makassar Syamsu Rizal menambahkan paling penting dan diutamakan pada donor plasma ini ialah penggunaannya untuk mereka yang membutuhkan, tanpa melihat jarak dan tempat namun mempertimbangkan urgensi kebutuhan.
UTD PMI Kota Makassar hingga saat ini telah memperoleh donor plasma sebanyak 33 kantong yang sudah disebar kepada sedikitnya 10 provinsi di bagian Timur Indonesia. Saat ini, ada sebanyak delapan permintaan atau antrean donor plasma di PMI Kota Makassar.
"Kalau misalnya ada yang lebih urgensi lagi di luar Sulsel, itu dimungkinkan untuk dikirimkan segera oleh PMI Makassar," katanya.