Makassar (ANTARA) - Pertumbuhan ekonomi makro di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan pada 2020 menurun, akibat pandemi Coronavirus Disease (COVID-19).
"Pertumbuhan ekonomi makro kita mengalami penurunan dan berada di angka 1,27 persen. Jika dibandingkan angka pertumbuhan ekonomi provinsi sebesar minus 0,70 persen dan nasional sebesar minus 2,07 persen," sebut Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi di kantor DPRD setempat, Rabu.
Penurunan pertumbuhan ekonomi tersebut, juga memengaruhi pertumbuhan ekonomi secara nasional dengan penurunan secara signifikan akibat dari pandemi COVID-19, hingga ikut berdampak buruk terhadap kinerja perekonomian daerah.
Mantan anggota DPR RI ini juga menyampaian terkait Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPj ) Wali Kota tahun 2020, saat rapat paripurna di kantor DPRD Kota Makassar, Produk Domestik Regional bruto (PDRB) ikut menurun.
Penurunan PDRB tersebut, kata dia, sejak 2019 hingga 2020. Salah satu faktor utamanya adalah pandemi corona selama hampir dua tahun terakhir.
"Jumlah uang yang beredar sebagaimana nilai PDRB Atas Dasar berlaku pada tahun 2020 sebesar Rp178,3 triliun lebih, dan mengalami penurunan dari 2019 sebesar Rp170,4 triliun lebih," ungkapnya.
Sebagai penyangga utama perekonomian di Sulsel, lanjut Fatmawati, Kota Makassar memberi kontribusi mencapai 35,23 persen atau lebih dari sepertiga ekonomi di Sulsel.
"Turunnya PDRB Kota Makassar juga berimplikasi pada menurunnya Pendapatan Per Kapita masyarakat Kota Makassar, di tahun 2020 sebesar Rp115,40 juta lebih, dari tahun sebelumnya sebesar Rp116,87 juta lebih," katanya.
Ia berharap Pemerintah Kota bersama DPRD Kota Makassar beserta seluruh elemen masyarakat bersama-sama ikut melakukan perbaikan ekonomi.
"Ke depan mari kita kreatif sambil berinovasi menyongsong perbaikan ekonomi yang lebih baik," katanya.