Makassar (ANTARA News) - Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin (Unhas) setelah bertahun-tahun berjalan tidak kompak, kini kembali ke "relnya" semula yakni dilaksanakan secara bersama.
Sebelumnya, fakultas-fakultas tertentu melaksanakan KKN dengan predikat KKN profesi yang lokasinya dipilih di antaranya di Kota Makassar.
"KKN Unhas yang dulu jalan sendiri-sendiri, kini kembali ke relnya," ujar Rektor Unhas Idrus A Paturusi ketika melepas 252 mahasiswa Unhas di Makassar, Kamis, yang akan melaksanakan KKN dua bulan di Kabupaten Barru.
Kepala Pusat Pengelola dan Pengembangan (Kapus P2) KKN Unhas Dr Hasrullah, MA melaporkan, KKN Unhas angkatan ke-79 ini akan menempati empat kecamatan di Kabupaten Barru, masing-masing Kecamatan Barru, Soppeng Riaja, Tanete Rilau, dan Tanete Riaja.
Dari Barru, Hasrullah melaporkan, rombongan mahasiswa KKN Unhas itu diterima Bupati Barru Ir H. Idris Syukur di Kantor Bupati yang ditandai penyematan jaket merah oleh Shalini Selvaratnam, salah seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Unhas asal Malaysia yang ikut ber-KKN.
Ketika disematkan jaket Unhas, Idris Syukur terkenang 31 tahun lalu. Saat melaksanakan KKN di Kabupaten Polewali Mamasa (Polman sekarang). Ia mengharapkan kerjasama dengan Unhas terus dikembangkan dalam bidang pertambangan dan hutan pendidikan.
Rektor Unhas menegaskan, melaksanakan KKN bukan dalam bentuk membangun tugu lalu ditulisi dengan nama almamater, tetapi yang sangat didambakan masyarakat adalah membantu masyarakat sesuai keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki mahasiswa dan dapat menjadi memori bagi masyarakat desa.
Rektor mengatakan, ke depan tiga mahasiswa Unhas akan dikirim ke Jepang, demikian sebaliknya beberapa mahasiswa dari Ehime University, Jepang akan "ber-KKN" di Unhas.
Jepang memandang perlu mengirim mahasiswanya ke Unhas, karena di negeri yang baru dilanda gempa dan tsunami itu mahasiswa tidak lagi menemukan upaya untuk sosialisasi dengan rakyatnya.
Rektor Unhas bersama Prof dr A. Husni Tanra, PhD, Sp.An, 27 Maret 2011 ini akan ke Jepang bersama dua orang mahasiswa Fakultas Kedokteran guna memberikan bantuan rehabilitasi terhadap lokasi korban tsunami di Sendai. Tim kecil ini akan terbang atas nama Perhimpunan Dokter Asia dan Mahasiswa Kedokteran Asia.
"Saya juga sudah melapor ke HM Jusuf Kalla untuk membawa nama PMI," ujar Idrus pada acara pelepasan KKN yang dihadiri sejumlah dekan fakultas itu.(T.KR-HK/F003)

