SMA Athirah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka
Makassar (ANTARA) - Sekolah Menengah Atas (SMA) Islam Athirah Makassar yang berada di Kawasan Bukit Baruga bersiap melaksanakan sistem pembelajaran tatap muka setelah menerima tim dari Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan.
Kepala Sekolah SMA Islam Athirah Bukit Baruga HM Ridwan Karim di Makassar, pihaknya telah menerima kunjungan dari Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan untuk mengecek kesiapan pihak sekolah dalam sistem belajar tatap muka itu.
"Kita sudah terima visitasi dari Dinas Pendidikan Sulsel. Mereka yang datang tiga orang utusan untuk melihat langsung sarana dan prasarana menggelar pembelajaran tatap muka," ujarnya.
Dalam visitasi tersebut, ia mengatakan bahwa pihak perwakilan Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan melihat SMA Islam Athirah Bukit Baruga telah memenuhi syarat untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Tidak hanya sekolah negeri yang menyatakan siap menggelar pembelajaran tatap muka, namun sekolah swasta juga menyatakan kesiapannya untuk menggelar pembelajaran tatap dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Dalam kunjungan itu, tim dari Disdik Sulsel melihat langsung pengelolaan ruang kelas yang dilengkapi perangkat teknologi untuk memaksimalkan proses pembelajaran campuran (blended learning).
Ia menjelaskan blended learning adalah sebuah kemudahan pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pengajaran, dan gaya pembelajaran, memperkenalkan berbagai pilihan media dialog antara fasilitator dengan orang yang mendapat pengajaran.
"Kita simulasi pembelajaran tatap muka, mulai dari prosedur masuk sekolah hingga berada di ruang kelas telah dilakukan melalui kegiatan Pra PTM," katanya.
Untuk pribadi siswa, masing- masing dilengkapi dengan sarana protokol kesehatan sendiri, seperti membawa bekal dari rumah dan mengenakan masker.
Kemudian membawa cairan antiseptik (hand sanitizer), hingga peralatan pengaman diri lainnya. Bahkan pihak sekolah sudah menyiapkan satgas Covid-19 untuk mengawasi setiap pergerakan warga sekolah
Sementara itu kesiapan dari tenaga pendidik, dipastikan 100 persen tenaga pendidik sudah menjalani vaksin COVID-19 sebagai bentuk ikhtiar. Bahkan Untuk mencegah penyebaran COVID-19, setiap ruang kelas disemprot disinfektan secara rutin
Kepala Sekolah SMA Islam Athirah Bukit Baruga HM Ridwan Karim di Makassar, pihaknya telah menerima kunjungan dari Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan untuk mengecek kesiapan pihak sekolah dalam sistem belajar tatap muka itu.
"Kita sudah terima visitasi dari Dinas Pendidikan Sulsel. Mereka yang datang tiga orang utusan untuk melihat langsung sarana dan prasarana menggelar pembelajaran tatap muka," ujarnya.
Dalam visitasi tersebut, ia mengatakan bahwa pihak perwakilan Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan melihat SMA Islam Athirah Bukit Baruga telah memenuhi syarat untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Tidak hanya sekolah negeri yang menyatakan siap menggelar pembelajaran tatap muka, namun sekolah swasta juga menyatakan kesiapannya untuk menggelar pembelajaran tatap dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Dalam kunjungan itu, tim dari Disdik Sulsel melihat langsung pengelolaan ruang kelas yang dilengkapi perangkat teknologi untuk memaksimalkan proses pembelajaran campuran (blended learning).
Ia menjelaskan blended learning adalah sebuah kemudahan pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pengajaran, dan gaya pembelajaran, memperkenalkan berbagai pilihan media dialog antara fasilitator dengan orang yang mendapat pengajaran.
"Kita simulasi pembelajaran tatap muka, mulai dari prosedur masuk sekolah hingga berada di ruang kelas telah dilakukan melalui kegiatan Pra PTM," katanya.
Untuk pribadi siswa, masing- masing dilengkapi dengan sarana protokol kesehatan sendiri, seperti membawa bekal dari rumah dan mengenakan masker.
Kemudian membawa cairan antiseptik (hand sanitizer), hingga peralatan pengaman diri lainnya. Bahkan pihak sekolah sudah menyiapkan satgas Covid-19 untuk mengawasi setiap pergerakan warga sekolah
Sementara itu kesiapan dari tenaga pendidik, dipastikan 100 persen tenaga pendidik sudah menjalani vaksin COVID-19 sebagai bentuk ikhtiar. Bahkan Untuk mencegah penyebaran COVID-19, setiap ruang kelas disemprot disinfektan secara rutin