Makassar (ANTARA) - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura akhirnya memutuskan Wahyudi M Nur sebagai Ketua Defenitif Partai Hanura Sulawesi Selatan, usai pelaksanaan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) yang berujung kericuhan dan berakhir deadlock.
"Itu (Musdalub) sudah sesuai prosedur. Ia (Wahyuddin) mendapat rekomendasi dari DPP, kemudian sudah dibacakan penetapan saat proses Musdalub semalam," ujar Wakil Ketua Umum DPP Hanura Arwani Syaerozi, saat dikonfirmasi melalaui ponselnya dari Makassar, Jumat.
Menurut dia, pelaksanaan Musdalub tersebut sudah sesuai prosedur, dan hanya Wahyuddin yang mengikuti prosedur itu sehingga ditetapkan sebagai ketua. Kemudian di legitimasi sebagian ketua defenitif.
Sehingga jabatan Pelaksana tugas (Plt) DPD Hanura Sulsel yang dimandatkan kepadanya, tidak berlaku setelah penetapan hasil Musdalub tersebut.
"Pokoknya, minggu ini ada formatur, kemudian sudah ada kepengurusan baru definitif. Sekarang sudah definitif (Wahyuddin), jabatan Plt sudah selesai," paparnya.
Untuk proses Musdalub, kata dia menjelaskan, sejak awal sudah dibuka, bahkan prosesnya sesuai prosedur, siapa saja bisa mendaftar baik dari eksternal maupun internal partai, bahkan ada tahapan dan batas waktu pendaftarannya.
Hanya saja, saat tahapan berjalan sampai batas waktu ditentukan, nama Wahyuddin sebagai calon tunggal, meski akhir Musdalub itu berakhir deadlock, namun yang bersangkutan tetap ditetapkan sebagai ketua.
"Itu kader kita sendiri, anggota DPRD Sulsel pak Wahyuddin, dan tidak ada calon lain yang mendaftar. Formaturnya mulai disusun hari ini," ucapnya menegaskan.
Saat ditanyakan kapan rencana waktu pelantikan, Arwani mengatakan, belum ada ketentuan, tapi dalam waktu dekat. Mengingat proses verifikasi faktual dan administrasi oleh KPU mesti sudah harus dipersiapkan.
"Memang betul ini bagian dari kesiapan verifikasi administrasi dan faktual (menghadapi Pemilu 2024)," tambahnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPD Defenitif Hanura Sulsel, Wahyuddin membenarkan telah mendapat rekomendasi penetapan DPP sebagai ketua. Kendati demikian, ia belum bisa berkomentar jauh berkaitan dengan kejadian Musdalub malam tadi.
Sementara itu, Ketua DPC Hanura Makassar, M Yunus mengatakan, kejadian kericuhan Musdalub tersebut merupakan dinamika partai.
"Itu hanya dinamika partai, dan sudah diambil alih DPP. Kita berharap persoalan ini segera diselesaikan, karena menyangkut persiapan verifikasi partai menghadapi Pemilu," tuturnya.
Sebelumnya, Musdalub Partai Hanura Sulsel di hotel Sutomo, berlangsung ricuh pada Kamis (28/10/2021) malam, karena sejumlah pengurus DPC kabupaten kota menolak Wahyuddin M Nur sebagai calon tunggal disebabkan tidak memiiki dukungan 30 persen suara dari DPC, sehingga ditagih peserta Musdalub.
Kejadian ini pun viral di media sosial saat kericuhan itu berlangsung. Sejumlah kader mencoba menghentikan sidang hingga adu mulut dengan pengarah Musdalub bahkan sampai naik ke atas kursi agar Musdalub dihentikan.