Makassar (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan merilis maklumat Nomor: B-117/DP.P.XX1/XI 2021 tentang ajakan agar pengantar jenazah memperhatikan adab.
Hal ini berangkat dari keresahan masyarakat mengenai adab orang-orang yang mengantar jenazah.
Ketua MUI Sulsel AGH Najamuddin di Makassar, Minggu, mengatakan pengantar jenazah wajib menghormati pengguna jalan dan haram melakukan anarkisme ketika mengantar jenazah.
"Pengendara motor dan mobil berada di depan jenazah, lalu pejalan kaki di belakang jenazah. Jadi tidak menambah beban 'dosa' jenazah dengan melakukan tindakan yang tidak etis," katanya dalam maklumat tersebut.
Ketua MUI Sulsel AGH Najamuddin dan Sekretaris Umum MUI Sulsel K.H. Muammar Bakry dalam maklumat tersebut menjelaskan ada beberapa hak jenazah, yakni dimandikan, dikafani, dishalati, dan dikuburkan.
"Apa yang menjadi hak orang mati, bagi orang hidup hukumnya fardu kifayah, yaitu apabila sebagian orang sudah melaksanakannya maka gugurlah kewajiban atas yang lainnya," katanya.
Najamuddin menjelaskan salah satu sunnah dalam agama adalah mengantar jenazah ke pemakaman, sesuai dengan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, “Barangsiapa yang mengantar jenazah seorang muslim dengan keimanan dan mencari ridaa Allah, menshalatinya sampai usai menguburkannya, ia pulang membawa pahala dua girath. Setiap girath itu sama dengan gunung Uhud. Dan barang siapa yang menshalatinya lalu pulang sebelum dimakamkan, dia pulang dengan membawa satu girath". (HR Bukhari: 47).
Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seorang muslim meninggal dunia, iringilah jenazahnya”. (HR. Muslim).
"Orang-orang yang mengiringi jenazah harus memperhatikan adab-adab dalam mengiringi jenazah," ujarnya.
Dalam risalah berjudul al-Adab fi al-Diin dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufigiyyah, halaman 438), terjemahanya sebagai berikut, “Adab mengiringi jenazah, yakni: senantiasa khusyuk, menundukkan pandangan, tidak bercakap-cakap, mengamati jenazah dengan mengambil pelajaran darinya, memikirkan pertanyaan kubur yang harus dijawabnya, bertekad segera bertobat karena ingat segala amal perbuatan semasa hidup akan dimintai pertanggungjawaban, berharap agar tidak termasuk golongan yang akhir hidupnya buruk ketika maut datang menjemput".
Terdapat perintah Nabi Muhammad SAW untuk menyegerakan pemakaman jenazah, sebagaimana dalam hadis, "Segerakanlah (penguburan) jenazah" (muttafagun alaihi).
Namun, tambah Sekretaris Umum MUI Sulsel K.H. Muammar Bakry, perintah untuk menyegerakan dalam hadis tersebut tidak boleh dilakukan dengan iring-iringan jenazah yang disertai tindakan anarkis, seperti memukul kendaraan pengguna jalan lainnya, mengibas-ngibaskan tongkat kayu, membuat kebisingan dengan suara klakson dan knalpot secara terus-menerus, mengendarai motor secara ugal-ugalan dan berbagai tindakan yang tidak menghormati pengguna jalan lainnya.
"Hal tersebut bertentangan dengan ajaran Islam karena menimbulkan mudarat atau membahayakan orang lain dan dapat mengurangi kemuliaan si mayit (orang mati)," katanya.
Dalam maklumat tersebut juga berisi imbauan para pengantar mendoakan jenazah selama dalam perjalanan, demikian pula saat setelah dikuburkan, karena ketika itu jenazah dalam proses ditanya, maka perlu penguatan (tatsabbut) dari doa-doa para pengantar dan permohonan ampun (istigfar) untuknya.
Berita Terkait
MUI : Tradisi Lebaran Ketupat tidak bertentangan dengan Islam
Jumat, 19 April 2024 14:51 Wib
Unhas menggandeng MUI tes calon mahasiswa baru jalur hafidz
Minggu, 7 April 2024 18:29 Wib
MUI Sulbar nilai Penjabat Gubernur lestarikan kearifan lokal
Minggu, 24 Maret 2024 22:27 Wib
MUI Toraja menyikapi dugaan penistaan agama anggota DPRD Sulsel
Rabu, 20 Maret 2024 20:15 Wib
MUI imbau umat Islam tidak gunakan produk Israel saat Ramadhan
Minggu, 10 Maret 2024 13:45 Wib
MUI Sulsel mengeluarkan fatwa kesesatan aliran Taklim Makrifat
Senin, 12 Februari 2024 0:41 Wib
Tokoh lintas agama Sulsel menyerukan pesan pemilu damai
Sabtu, 10 Februari 2024 17:27 Wib
MUI dan Rumah Zakat membangun pesantren lansia cendekia
Selasa, 23 Januari 2024 21:31 Wib