Erbil, Irak (ANTARA) - Sebuah serangan rudal menargetkan kilang minyak di kota Erbil di sebelah utara Irak pada Minggu (1/5) menyebabkan kebakaran di salah satu tank utama kilang minyak milik negara itu.
Kebakaran kemudian dapat dikendalikan, kata pasukan keamanan Irak dalam sebuah pernyataan.
Sebuah rudal juga mendarat di pagar luar kilang minyak sehingga tidak menimbulkan korban, kata pernyataan pasukan keamanan Irak itu.
Sebelumnya pada Minggu, otoritas anti-terorisme di wilayah Kurdistan mengatakan bahwa enam rudal mendarat di dekat kilang milik perusahaan KAR di Erbil, dan rudal-rudal tersebut diluncurkan dari provinsi Nineveh.
Pasukan keamanan Irak mengatakan bahwa mereka menemukan sebuah landasan peluncuran dan empat rudal di Dataran Niniwe setelah serangan itu terjadi dan segera menjinakkan rudal-rudal tersebut.
Sebanyak tiga rudal juga jatuh di dekat kilang pada 6 April, tanpa menimbulkan korban.
Sejumlah narasumber di kalangan Pemerintah Daerah Kurdistan mengatakan kepada Reuters bahwa kilang tersebut dimiliki oleh pengusaha Kurdi Irak bernama Baz Karim Barzanji, yang adalah CEO perusahaan energi domestik utama Grup KAR.
Pada Maret, Iran menyerang Erbil dengan selusin rudal balistik dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di ibu kota wilayah otonomi Kurdi Irak.
Serangan dengan rudal balistik itu tampaknya menargetkan Amerika Serikat dan para sekutunya. Hanya satu orang yang terluka dalam serangan itu.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Hamas: Seorang sandera tewas akibat pengeboman oleh Israel
Minggu, 12 Mei 2024 11:15 Wib
AS menawarkan intelijen rahasia agar Israel tidak serang penuh Rafah
Minggu, 12 Mei 2024 11:14 Wib
MPR RI mengapresiasi Majelis Umum PBB dukung keanggotaan penuh Palestina
Minggu, 12 Mei 2024 11:00 Wib
Tahan bantuan ke Israel, anggota DPR AS ajukan pemakzulan terhadap Presiden Biden
Sabtu, 11 Mei 2024 15:11 Wib
Amerika Serikat umumkan paket bantuan militer senilai Rp6,42 triliun untuk Ukraina
Sabtu, 11 Mei 2024 13:09 Wib
Tiga warisan dokumenter Indonesia masuk daftar register UNESCO
Sabtu, 11 Mei 2024 11:52 Wib
Sekjen PBB: Situasi Rafah ada di ujung tanduk
Sabtu, 11 Mei 2024 0:41 Wib
Netanyahu mengaku gagal melindungi warga Israel ketika serangan Hamas
Sabtu, 11 Mei 2024 0:40 Wib