Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dan Wakil Ketua DPD RI Mahyudin tiba di Madinah, Arab Saudi pada Senin (9/5) malam untuk memeriksa kesiapan akomodasi, transportasi, dan layanan kesehatan jamaah haji Indonesia.
"Selain soal persiapan haji, kami juga ingin memastikan informasi bahwa Arab Saudi membuka peluang untuk pekerja profesional atau formal asal Indonesia, dengan kuota sebesar 8 juta tenaga kerja,” kata LaNyalla dalam siaran pers Biro Pers, Media, dan Informasi LaNyalla diterima ANTARA di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, sudah seharusnya Indonesia mengirimkan tenaga formal mengingat besarnya potensi tenaga migran terdidik di Indonesia.
Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad pun menyambut kedatangan rombongan DPD RI.
Menurut Dubes, pemerintah Arab Saudi membuka peluang bagi tenaga kerja formal atau profesional dari Indonesia yang ingin bekerja di Arab Saudi.
Kuota yang dibuka mencapai sekitar 8 juta lowongan, termasuk tenaga medis, baik dokter, bidan maupun perawat.
"Memang benar informasi tersebut. Kami di KBRI juga sudah melakukan tindak lanjut terkait hal tersebut," jelas Dubes Aziz.
Selama ini, tambah Aziz, untuk memenuhi kekurangan kebutuhan tenaga medis di Arab Saudi, banyak diisi oleh tenaga-tenaga profesional dari Palestina, Suriah, Mesir, dan India serta Filipina.
"Selain tenaga medis, Arab Saudi juga membutuhkan tenaga-tenaga profesional di bidang pendidikan, seperti guru dan dosen. Peluang ini sangat bagus karena pasti akan membawa peningkatan kemampuan bagi tenaga profesional dari Indonesia," ujar Aziz.
Dalam kunjungan itu, Ketua DPD RI didampingi oleh Sekjen DPD RI Rahman Hadi, Deputi Bidang Administrasi Lalu Niqman Zubair, Staf Khusus Ketua DPD RI Syaifudin Alamsyah, senator Sulawesi Selatan Andi Muhammad Ihsan, dan senator Lampung Bustami Zainudin.
Mereka akan mengunjungi Daerah Kerja (Daker) Madinah, Mekkah dan Jeddah, dan direncanakan kembali ke Indonesia pada tanggal 18 Mei 2022.